DEMI Hidup Abadi, Kaisar China Korbankan 6.000 Perawan untuk Tumbal: Akhirnya Mati Minum Merkuri

Hanya demi impian untuk hidup abadi, sang Kaisar sampai rela mengorbankan 6.000 wanita yang semuanya masih perawan.

Editor: Wiedarto
amazingthingsintheworld.com
Impian Hidup Abadi Kaisar Cina, Korbankan 6.000 Perawan Demi Dapatkan Ramuan, Berakhir 

Cerita ini dianggap benar karena di pulau Shifu kaisar mengukir kata-kata "tiba di FU dan mengukir batu" yang masih bisa dilihat hingga hari ini.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Ketika Qin Shi Huang yakin bahwa dia sedang dalam perjalanan untuk menjadi dewa yang hidup abadi, dia menolak gelar lamanya "raja" dan mengadopsi gelar baru yang disebut "Huangdi" yang secara kasar diterjemahkan sebagai dewa.

Dia juga membuat aturan resmi bahwa setiap orang Cina harus menyebut diri mereka "WO" yang berarti "tubuh yang tidak berharga".

Semua bangsawan harus membungkuk kepadanya. Namun sayangnya Kaisar harus tetap hidup sampai Xu Fu benar-benar kembali membawa ramuan hidup abadinya.

Saingannya Zhang Liang, ingin Qin Shi Huang mati dan merencanakan pembunuhan dengan menjatuhkan beban seberat 72,5 kg dari atas bukit dan menjatuhkannya di kereta kerajaan yang menewaskan semua orang yang ada di dalam.

Upayanya gagal karena kaisar tidak duduk di belakang kereta.

Zhang Liang melarikan diri dengan bantuan orang kuatnya, Gan Ba.

Pada tahun-tahun berikutnya, dia berhenti untuk keluar sepenuhnya dan menciptakan terowongan labirin untuk agar pergerakannya bebas dan aman.

Terowongan ini terhubung ke tempat kerajaan dan panjangnya sekitar satu mil.
Dia berambisi membuat terowongan karena takut akan para pembunuh yang menunggunya di luar istana.

Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:

Kaisar tiba-tiba mendengar mengenai legenda yang mengatakan bahwa sebuah meteor jatuh ke bumi yang tertulis "Kaisar akan mati dan tanahnya akan dibagi."

Kaisar tidak percaya itu sebagai tanda surgawi tetapi hasil karya orang biasa.

Dia menuntut identitas orang itu atau amarahnya akan jatuh pada semua orang.

Ketika tidak ada seorang pun yang mengaku, ia secara brutal membunuh semua orang di daerah terdekat dan dengan menakutkan memanggil para musisi untuk memainkan lagu-lagu keabadiannya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved