Cerita Serial Mawar Mewangi (12) : Bertatap Pandang

Tiba-tiba Taisek menghentikan sepeda motornya.. "Kenapa berhenti Bro?" Tanya Tauco keheranan"Coba kamu lihat di depan!" Santi berdiri di samping mobil

Editor: aminuddin
Istimewa
ilustrasi 

Interogasi akhirnya diambil alih Letnan Sayuti.

Sedangkan Rahman mengajak Santi ke sebuah ruangan khusus yang sering mereka gunakan untuk membahas kasus-kasus tertentu.

Santi masih belum puas dan lega sebelum menghajar sampai babak belur Taisek dan Tauco.

Dia berulangkali memukul dinding ruangan berhawa sejuk itu.

Sebelum kemudian menangis di pelukan Rahman.

"Sabar ya San.

Saya janji sama kamu akan mengungkap kasus ini sampai ke akar-akarnya," kata Rahman.

Santi mendengarnya, tapi tidak berkata sepatah katapun sampai pintu dibuka, Letnan Sayuti tertawa lebar.

"Santi ... Rahman.

Ini saya bawakan untuk kalian berdua.

Roti bakar besar.

Ayo ambil.

Sikat dan habiskan."

Santi menyeka air matanya.

"Sudah.

Jangan cengeng ah.

Makan roti ini.

Airnya ambil sendiri ya di depan sana."

"Siap Letnan .."

Pintu dututup, lalu dibuka lagi.

"Ayo keluar ..."

"Siap Letnan."

Letnan Sayuti mengatakan dengan tertangkapnya Taici dan Tauco, misi mengungkap penyebab tewasnya Letnan Komar dan Aulia sudah separo jalan.

"Kita harus bergerak cepat.

Saya akan turun langsung menemani kalian berdua.

Itu kalau kalian tidak berkeberatan."

Rahman dan Santi saling menoleh, bertatap pandang ..

Cerita Serial Mawar Mewangi (12)

Bertatap Pandang ..

Oleh WAK AMIN

Sumber:
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved