Virus Corona di sumsel
IDI Palembang Sebut Plasma Konvalesen Terapi Alternatif, Tingkat Keberhasilannya Tidak Tinggi
Belum lagi, untuk mendapatkan plasma konvalesen, pasien Covid-19 harus merogoh kantong paling kecil Rp 2 juta per kantong.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Metode donor plasma konvalesen kini mulai banyak dipilih masyarakat sebagai metode terapi, terutama bagi pasien Covid-19 yang sedang dirawat dalam kotegori sedang hingga berat.
Namun, menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Palembang, dr Zulkhair Al, metode plasma konvalesen hanya sebagai terapi alternatif penyembuhan Covid-19 yang tingkat keberhasilannya masih dikisaran 60 persen.
Belum lagi, untuk mendapatkan plasma konvalesen, pasien Covid-19 harus merogoh kantong paling kecil Rp 2 juta per kantong.
Baca juga: Jauh dari Kata Romantis, Rizky Billar dan Lesty Pamer Foto Pakai Baju Adat Sumba Latihan Prewedding?
Tarif ini terbilang mahal untuk masyarakat menengah kebawah sebab pembayaran tidak ditanggung oleh Kementerian Kesehatan ataupun BPJS Kesehatan.
"Sekarang tak sedikit masyarakat yang berbondong minta plasma konvalesen.
Harus diingat ini terapi alternatif, masih tambahan, bukan defenitif.
Dibutuhkan tapi masyarakat jangan sangat mendewakan terapi plasma konvalesen ini," ujarnya, Minggu (31/1/2021).
Di Kota Palembang, plasma konvalesen sudah ada yang menggunakan untuk pasien Covid-19 cukup berat.
Bahkan dulu didatangkan dari Jakarta untuk 3-4 orang. Menurut pengalaman, terapi plasma konvalesen ada yang sukses bahkan gagal.
Baca juga: Nama Ini Jadi Calon Kuat yang Diusung Partai Hanura di Pilwako Pagaralam 2023, Fokus Siapkan Kader
"Angka keberhasilan terapi konvalesen tidak tinggi, hanya 60 persen.
Namun, untuk terapi plasma konvalesen ini pasien tidak diperbolehkan meminta sendiri, harus berdasarkan rekomendasi dari dokter," katanya.
Menurutnya, terapi plasma konvalesen bukan tidak dianjurkan, tapi sifatnya sama dengan vaksinasi.
Vaksin Covid-19 merupakan imunisasi aktif, sedangkan terapi plasma ini, imunisasi pasif.
Vaksinasi ini ialah memasukan virus yang dilemahkan sehingga tubuh membentuk antibodi, sedangkan plasma konvalesen ialah antibodinya sudah ada, dan dimasukan kedalam tubuh orang sakit.
"Jadi otomatis dengan harapan, bahwa dimasukan antibodi dalam tubuh akhirnya tubuh terlindungi," katanya.