Pandemi Covid-19 Masih Belum Usai, Bagaimana Proses Pembuatan Vaksin Sebenarnya ?
Proses pembuatannya yang terbilang memakan waktu yang tidak sebentar membuat sbeagian publik bertanya-tanya, seperti apa pembuatan vaksin sebenarnya ?
SRIPOKU.COM -- Masih tingginya angka penyebaran pandemi virus corona atau Covid-19 di dunia membuat semua negara berlomba-lomba untuk mencegahnya.
Salah satu upaya yang sekarang masih terus digalakkan adalah pembuatan vaksin untuk melawan Covid-19.
Memasuki tahun 2021, beberapa perusahaan biofarmasi telah membuat beberapa jenis vaksin yang sebagian besar telah didistribusikan ke beberapa negara di dunia.
Proses pembuatannya yang terbilang memakan waktu yang tidak sebentar membuat sebagian publik bertanya-tanya, seperti apa pembuatan vaksin sebenarnya ?
Berikut jawabannya, seperti dikutip dari Kompas.com.
===
Cara Kerja Vaksin
Dikutip dari Medical News Today (22/1/2021), vaksin yang dikenal selama ini dibuat dengan menggunakan patogen atau sebagian patogen virus yang dinonaktifkan.
Namun pembuatan vaksin saat ini juga dapat dilakukan menggunakan materi genetik yang disintesis secara kimiawi di laboratorium.
Materi genetik itu kemudian mengajari dan memberikan perintah sistem kekebalan tubuh cara melawan infeksi virus SARS-CoV-2 di masa mendatang.
Hal itu salah satu contoh cara kerja vaksin mRNA Covid-19 yang dibuat oleh Pfizer-BioNTech dan Moderna yang menggunakan materi genetik yang disintesis.
===
Virus yang Dinonaktifkan
Adapun untuk pembutan vaksin yang memanfaatkan seluruh virus dikenal dengan vaksin virus utuh.
Cara pembuatan vaksin virus utuh ini terbagi menjadi dua yakni menggunakan virus hidup yang dilemahkan dan ada juga yang menggunakan virus yang dinonaktifkan.
Vaksin yang dibuat menggunakan virus yang dilemahkan, menggunakan bentuk patogen yang dilemahkan.
Vaksin yang menggunakan virus yang dilemahkan, memberikan respons imun yang kuat
Namun kelemahannya adalah ia tidak cocok untuk orang yang memiliki sistem kekebalan lemah.
===
Virus Inaktif
Sementara itu, vaksin yang dibuat dengan virus tidak aktif (inaktif) bahan virusnya dibuat dengan cara patogen dimatikan ataupun dimodifikasi sedemikian rupa sehingga ia tidak akan bereplikasi.
Vaksin virus inaktif tidak akan menyebabkan penyakit, karenanya cocok untuk mereka yang memiliki kekebalan lemah.
Adapun cara membuat virus inaktif biasanya dilakukan dengan melibatkan panas, radiasi atau bahan kimia untuk menghancurkan materi genetik patogen sehingga ia berhenti bereplikasi.
Vaksin inaktif biasanya dapat memicu reaksi kekebalan yang kuat, meskipun biasanya reaksi kekebalan tidak sekuat yang dilemahkan secara langsung.
Karena itu pada vaksin inaktif biasanya memerlukan suntikan penguat guna memastikan adanya perlindungan yang berkelanjutan.
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac, Sinopharm, dan Bharat Biotech merupakan contoh vaksin inaktif.
Contoh lain vaksin yang dibuat dari virus inaktif adalah vaksin untuk melawan polio, hepatitis A dan rabies.
===
Pembuatan Vaksin
Perusahaan biofarmasi dari China, Sinopharm mengembangkan vaksin Covid-19 dari virus yang tidak aktif yang disebut dengan BBIBP-CorV.
Pembuatan vaksin tersebut bekerja sama dengan Institut Produk Biologi Beijing.
Para peneliti mempelajari sampel virus SARS-CoV-2 yang berasal dari tiga orang.
Mereka kemudian memilih satu di antara ketiga sampel itu untuk dasar vaksin.
Virus tersebut kemudian dikembangkan dalam sel dan kemudian menggunakan bahan kimia yang disebut beta-propiolakton untuk menonaktifkannya.
Bahan tersebut mengubah materi genetik virus sehingga ia tidak bereplikasi.
Perusahaan lain yang menggunakan inaktif virus juga menggunakan pendekatan yang mirip.
Para ilmuwan di Sinovac, China, mengembangkan vaksin Covid-19 yang dinonaktifkan yang disebut CoronaVac, adapun Bharat Biotech dan Dewan Riset Medis India bersama-sama mengembangkan Covaxin.
Ketiga vaksin ini sama-sama mengandung aluminium hidroksida yang berfungsi sebagai adjuvan yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas vaksin.
Khusus untuk Covaxin, ia diberi tambahan toll-like reseptor (TLR) 7/8 agonis yang memicu respons imun kuat.
===
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Vaksin Covid-19 Dibuat dan Cara Kerjanya?"
Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/30/070000965/bagaimana-vaksin-covid-19-dibuat-dan-cara-kerjanya-?page=all#page2
Penulis : Nur Rohmi Aida
Editor : Rizal Setyo Nugroho
===
