Ini Gejala yang Sering Terjadi pada Pasien Terjangkit Covid-19 Varian Baru Inggris
Gejala varian baru Covid-19 di Inggris ini berbeda dengan gejala pada umumnya.
SRIPOKU.COM -- Beberapa gejala yang dialami pasien Covid-19 varian baru di Inggris berhasil ditemukan oleh para peniliti.
Dikutip dari Kompas.com, gejala dari infeksi Covid-19 variian baru ini meliputi sakit tenggorokan, kelelahan, dan batuk.
Namun, gejala varian baru Covid-19 di Inggris ini berbeda dengan gejala pada umumnya, dimana gejala kehilangan rasa atau penciuman hanya memiliki kemungkinan yang kecil.
Lantas kenapa tetap harus waspada dengan varian baru dari Covid-19 ini ?
===
Sangat menular
Varian baru virus corona yang sangat menular di Inggris telah muncul sejak tahun lalu dan menyebar ke seluruh dunia.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menemukan, orang yang terinfeksi varian baru Covid-19 merasakan gejala berikut ini dibandingkan varian sebelumnya:
* Batuk
* Sakit tenggorokan
* Kelelahan
* Nyeri otot
Sejumlah ahli menyebut, pergeseran gejala mungkin didorong oleh sifat varian yang lebih menular dan menyebar lebih cepat di tubuh.
Melansir The Gurardian, Rabu (27/1/2021), data tersebut didapat ONS setelah bertanya kepada orang-orang tentang gejala mereka setelah menerima tes positif yang kuat untuk Covid-19 antara 15 November 2020 hingga 16 Januari 2021.

===
Varian B117
Varian yang lebih dapat ditularkan, bernama B117, pertama kali terdeteksi di Kent, sebuah county di Inggris arah tenggara pada bulan September dan sejak itu menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.
Menurut survei, mereka yang terinfeksi varian ini melaporkan banyak gejala, meskipun kehilangan rasa dan penciuman lebih sedikit dibandingkan varian lama.
Laporan tentang batuk meningkat dari sekitar 27 persen menjadi 35 persen dari mereka yang terinfeksi, dengan kelelahan, nyeri otot dan sakit tenggorokan juga meningkat tajam.
===
Meningkatkan potensi kematian
Para ilmuwan di Grup Penasihat Ancaman Virus Pernapasan Baru (Nervtag) pemerintah pekan lalu menyimpulkan, varian baru dapat meningkatkan kematian akibat Covid-19 hingga 30-40 persen.
Namun, beberapa ahli menyebut masih terlalu dini untuk menilai klaim itu.
Meski alasan meningkatnya kematian belum jelas, tetapi itu mungkin terkait dengan mutasi yang disebut N501Y yang memungkinkan virus menginfeksi sel dengan lebih mudah.
"Kehilangan rasa dan hilangnya bau secara signifikan lebih jarang terjadi pada varian baru yang kompatibel positif," kata ONS dalam temuannya.
"Sementara gejala lain lebih umum pada varian baru yang kompatibel positif."
"Tidak ada bukti perbedaan gejala gastrointestinal, sesak napas atau sakit kepala," tambahnya.

===
Mutasi mempengaruhi gejala
Seorang profesor onkologi molekular dari University of Warwick, Lawrence Young mengatakan, mutasi pada varian virus Inggris dapat memengaruhi gejala yang terkait dengan infeksi.
"Varian ini lebih mudah ditularkan dan individu yang terinfeksi tampaknya memiliki beban virus yang lebih tinggi, yang berarti mereka menghasilkan lebih banyak virus," kata dia.
"Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih luas di dalam tubuh yang mungkin menyebabkan lebih banyak batuk, nyeri otot, dan kelelahan," lanjutnya.
Menurut dia, virus tersebut memiliki 23 perubahan dibandingkan dengan virus asli Wuhan.
Beberapa perubahan ini dapat memengaruhi respons kekebalan tubuh dan rentang gejala yang terkait dengan infeksi.
Namun, profesor virologi di Reading University Ian Jones skeptis dengan temuan ONS tersebut.
Sebab menurutnya, virus akan menginfeksi sel yang sama dengan konsekuensi yang sama.
"Akan menarik untuk melihat apakah ini adalah hasil dari pelaporan sendiri atau jika ada ukuran korelasi yang independen."
"Secara ilmiah, saya tidak bisa melihat bagaimana itu akan beroperasi," jelas dia.
===
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Umum Varian Baru Covid-19 Inggris, dari Batuk hingga Kelelahan"
Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/29/073300965/gejala-umum-varian-baru-covid-19-inggris-dari-batuk-hingga-kelelahan?page=all#page2
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Rizal Setyo Nugroho
===