Ini Gejala yang Sering Terjadi pada Pasien Terjangkit Covid-19 Varian Baru Inggris
Gejala varian baru Covid-19 di Inggris ini berbeda dengan gejala pada umumnya.
Varian B117
Varian yang lebih dapat ditularkan, bernama B117, pertama kali terdeteksi di Kent, sebuah county di Inggris arah tenggara pada bulan September dan sejak itu menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.
Menurut survei, mereka yang terinfeksi varian ini melaporkan banyak gejala, meskipun kehilangan rasa dan penciuman lebih sedikit dibandingkan varian lama.
Laporan tentang batuk meningkat dari sekitar 27 persen menjadi 35 persen dari mereka yang terinfeksi, dengan kelelahan, nyeri otot dan sakit tenggorokan juga meningkat tajam.
===
Meningkatkan potensi kematian
Para ilmuwan di Grup Penasihat Ancaman Virus Pernapasan Baru (Nervtag) pemerintah pekan lalu menyimpulkan, varian baru dapat meningkatkan kematian akibat Covid-19 hingga 30-40 persen.
Namun, beberapa ahli menyebut masih terlalu dini untuk menilai klaim itu.
Meski alasan meningkatnya kematian belum jelas, tetapi itu mungkin terkait dengan mutasi yang disebut N501Y yang memungkinkan virus menginfeksi sel dengan lebih mudah.
"Kehilangan rasa dan hilangnya bau secara signifikan lebih jarang terjadi pada varian baru yang kompatibel positif," kata ONS dalam temuannya.
"Sementara gejala lain lebih umum pada varian baru yang kompatibel positif."
"Tidak ada bukti perbedaan gejala gastrointestinal, sesak napas atau sakit kepala," tambahnya.

===
Mutasi mempengaruhi gejala
Seorang profesor onkologi molekular dari University of Warwick, Lawrence Young mengatakan, mutasi pada varian virus Inggris dapat memengaruhi gejala yang terkait dengan infeksi.