Begal di Palembang Sandera Warga

Alasan Pelaku Lepas Tembakan Ungkap Misinya ke Palembang: 'Bukan Menyekap Tapi Minta Polisi Mundur'

pelaku Doni memang sudah menunjukkan gelagat tidak beres berdasarkan keterangan pemilik Kost Angker.

Editor: Hendra Kusuma
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Doni Pelaku Penyanderaan (insert warga sekitar melihat kejadian) 

Maka itu, Doni membantah melakukan penyekapan, mengaku ketakutan, saat polisi mendatangi kostan di kawasan Puncak Sekuning Kota Palembang, Sumsel.

"Tidak ada penyekapan dan penyaderaan pak. Saya ini ketakutan saat ada polisi, oleh itulah saya lepaskan tembakan ke udara untuk menyuruh polisi mundur dan pulang," katanya, Jumat (29/1/2021).

Ia juga mengaku pistol yang berada dengan dirinya bukan miliknya. Melainkan ia temukan di Lampung saat sedang mandi.

"Sumpah pak Senpi dan peluru ini saya temu di kota Lampung.

Saat itu saya sedang mandi dan melihat ada senpi dan 5 butir peluru tersebut, lalu saya ambil lalu bawa ke Palembang," kata Doni, saat ditemui di Mapolrestabes Palembang.

Saat ditemui Doni juga masih terlihat dalam pengaruh narkoba.

Ketika ditanya alasannya dirinya berada di kota Palembang, Doni menuturkan, ia hendak meneruskan sekolahnya di S2 di Kota Palembang mengambil Hukum.

"Saya ke sini ini Hendak ambil S2 pak, kuliah lagi, tapi malah seperti ini kejadiannya," ungkap dengan kepala tertunduk.

Selain itu, soal penyekapan Doni pun membantah semua itu.

"Tidak ada penyekapan dan penyaderaan pak. Saya ini ketakutan saat ada polisi, oleh itulah saya lepaskan tembakan ke udara untuk menyuruh polisi mundur dan pulang," katanya.

Doni (sebelumya ditulis Boy) pelaku penyanderaan warga di Puncak Sekuning, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), berhasil dilumpuhkan, Jumat (29/1/2021) dini hari.

Doni kehabisan peluru, sehingga pelaku berhasil ditangkap jajaran Polrestabes Palembang.

Lima peluru yang dimilikinya sudah ia keluarkan semua.

Beruntung, tak ada korban jiwa akibat aksi nekat pelaku ini.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira melalui Kasat Reskrim Polrestabes, Kompol Edi Ramhat Mulyana, mengungkapkan, pelaku ini adalah pelaku penodongan.

Saat melakukan aksinya itu, pelaku dipergoki warga sekitar dan dikejar.

Alhasil pelaku kabur dan masuk ke dalam kosan dengan membawa Senpi dan 5 butir peluru.

Lanjutnya, mendenger adanya suara letusan senjata api, warga sekitar pun langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes, Palembang.

"Nah begitu ada laporan itu, kita langsung ke lokasi. Penangkapan berlangsung alot, lantaran pelaku ini pelepasan tembakan juga," katanya.

Saat amunisinya abis, sambung Edi, saat itu pun pihaknya dengan cekatan dan kesigapan anggota pelaku langsung dilumpuhkan.

"Tepaksa kita lumpuhkan karena pelaku membahayakan anggota dan warga, akhirnya setelah diberikan tembakan peringatan ke atas pelaku kita lumpuhkan," kata dia.

Selain mengamankan pelaku, tambah Edi, pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa sepuncuk senjata api dan serongsong peluru yang digunakan pelaku.

Kronologi

Peristiwa penyanderaan ini dialami penghuni kosan Angker Famili 4/6 yang terletak Jalan Puncak Sekuning Lorong Famili 6 RT 01/01 Kelurahan Bukit Kecil Kecamatan IB I, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Pelaku yakni Doni, akhirnya menyerah dalam aksi tersebut.

Ia langsung digiring jajaran Reskrim ke Mapolrestabes Palembang.

Informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa itu terjadi Kamis (28/1/2021) sekira pukul 07.00.

Saat itu, Kota Palembang tengah hujan deras.

Namun warga mendengar teriakan minta tolong.

Warga sontak keluar mencari sumber suara itu.

Saat keluar warga menemui warga yang tengah di begal pelaku.

Melihat itu, warga langsung melakukan pengejaran ke pelaku.

Pelaku pun berlari dan masuk ke dalam kosan warga.

Untuk mengamankan diri dari amukan warga, pelaku melakukan penyanderaan ke korbannya.

Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.

Jajaran Polrestabes Palembang dan Polda Sumsel langsung turun ke lokasi.

Hingga pada Jumat dini hari pelaku baru bisa diamankan.

"Pelaku ini awalnya begal pak, korban minta tolong, warga pun ramai menolong korban.

Sedang pelaku langsung berusaha kabur dan dikejar warga," ungkap RH (21), Saksi mata.

Lanjutnya, saat itu pelaku masuk ke kosan tersebut dan melakukan sandera kepada salah satu korban yang berada di dalam kosan itu.

"Ada penghuni di lantai bawah melapor ada penyanderaan di lantai 2.

kami juga langsung melapor ke polisi," katanya Ali warga setempat.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved