Puluhan Ayam Mati Mendadak

Sebab Puluhan Ayam Kampung di Prabumulih Mati, Setelah Dirapid Test bukan Flu Burung

Hasil pemeriksaan sampel beberapa ayam di Prabumulih diketahui bukan mati secara mendadak karena virus flu burung.

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/edison
Agung Wahyudi ketika menunjukkan ayam kampung milik mereka yang mati mendadak. 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Matinya puluhan ayam kampung milik sejumlah warga Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Prabumulih, pada Senin (25/1/2021) langsung mendapat respon dari Bidang Perternakan Dinas Pertanian Pemkot Prabumulih.

Tim dinas perternakan langsung turun ke lapangan dan melakukan rapid tes terhadap ayam kampung yang mati maupun yang masoh hidup.

Hasil pemeriksaan sampel beberapa ayam diketahui bukan mati secara mendadak karena virus flu burung, melainkan karena Newcastle Disease (ND) kill atau sejenis Tetelo, namun lebih parah.

Baca juga: Ini Identitas Terduga Penyebab Kebakaran di Jl KH Ahmad Dahlan, Seorang Ibu Pingsan di Bandara

"Setelah mendapat info kita dari Dinas Pertanian melalui Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan langsung turun ke lapangan lalu melakukan rapid test.

Ternyata tidak mengarah ke flu burung," ungkap Kadin Pertanian melalui Kasi Kesehatan Hewan, Walijan, ketika diwawancarai usai rapid test ayam di kandang ayam Agung Wahyudi, warga Wonosari.

Walijan mengatakan, penyakit Newcastle Disease (ND) kill pasa ayam namun lebih mematikan dari ND biasanya.

"Kalau Tetelo itu kan kepalanya goyang-goyang, kalau ND Kill ini lebih parah karena tiba-tiba mati hewannya," katanya.

Penyakit ND Kill sendiri berdasarkan pengalaman dan pengetahuan pihaknya tidak menular kepada manusia namun sesama hewan bisa menular.

Baca juga: Akbar Alfaro Benarkan Sedang Bangun Pesantren di Sekitar Lokasi Prasasti Talang Tuo

"Kalau sesama ayam bisa menular cepat, makanya kalau misal kita beli ayam dari luar jangan langsung digabung tapi dipisah karena rentan penyakitan dan menular ke ayam lainnya," jelas Walijan.

Penyakit ND pada ayam sendiri kalau bagi orang perternakan biasa terjadi dan merupakan penyakit musiman pada ayam dan unggas.

"Bisa juga faktor cuaca. Untuk mengantisipasi penularan harus kita karantina, disemprot, dikasih vaksin dan lainnya, lalu untuk yang mati dimusnahkan agar tidak menular ke ayam lain dan ke keturunan ayam itu," tuturnya.

Disinggung apakah ayam yang kena penyakit ND Kill boleh dimakan, Walijan menuturkan boleh saja dimakan asalkan jangan yang sudah parah.

"Kalau yang sudah kurus dan susah berjalan sebaiknya tidak usah lagi dimakan karena dikhawatirkan ada penyakit penyerta tapi kalau sekedar jengger biru dan tidak kurus maka masih boleh dimakan apalagi kan dimasak lebih dulu," katanya seraya mengatakan di Kelurahan Sungai Medang banyak burung puyuh peternakan warga juga mengalami mati mendadak.

Baca juga: Hakim Minta 50 Juta untuk Penangguhan Penahanan, Ibu Ini Tak Sanggup: Saya Siap Jamin Anak Saya

Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (25/1/2021) sekitar pukul 07.00 masyarakat kota Prabumulih khususnya yang tinggal di kawasan Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih digemparkan puluhan ayam kampung mati mendadak.

Ayam-ayam kampung milik warga tersebut tiba-tiba langsung terkapar lalu kejang dan mati. Belum diketahui penyebab pasti puluhan ayam tersebut mati namun warga menduga virus flu burung kembali menyerang hewan ternak.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved