'Dijuluki Ali Zidane, Tendangannya Keras' Potret Masa Remaja Syekh Ali Jaber Jadi Pemain Sepakbola
Dimasa remaja itu Syekh Ali Jaber yang memiliki postur tinggi besar dengan 1,90 cm dikenal berbakat dengan olahbola yang cukup mumpuni.
"Justru air itu memudahkan penggalian dan berjalan lancar," ujarnya.
===
Disambut Ponpes Da'arul Quran, Cipondoh
Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber tidak dimakamkan di Lombok.
Tetapi atas kesepakatan keluarga dimakankan di Tahfidz Da'arul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/1/2021) sore..
DIilansir dar Tribun Jakarta, Jenazah Syekh Ali Jaber tiba di tempat pemakaman yang berada di sisi timur Pesantren Tahfidz Da'arul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/1/2021) sore.
Dikutip Sripoku.com, dari pantaun tim Kompas.com, ambulans yang mengangkut jenazah Ali Jaber tiba sekitar pukul 16.00 WIB, kedatangannya disambut jamaah, warga sekitar dan santri di Pesantren Tahfidz Da'arul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten,
Selain ambulans tersebut, terdapat pula tiga motor dan satu mobil polisi yang mengawal mobil tersebut memasuki area pesantren.
Setibanya, jenazah langsung dibawa ke dalam pesantren untuk dishalati.
Hanya pihak kerabat dan santri pondok pesantren yang melakukan shalat jenazah.
Sejauh ini, hingga pukul 16.30 WIB, jenazah ulama yang dikenal rendah hati ini masih belum dimakamkan.
Dijaga TNI Polri
Puluhan personel TNI dan Polri mengawasi Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, dalam rangka mengamankan proses pemakaman jenazah Syekh Ali Jaber.
Mereka baris berjarak di depan pintu gerbang pondok pesantren, agar tidak ada warga yang masuk.
Dikhawatirkan, karena banyaknya warga sekitar sekaligus pecinta Syekh Ali dari luar wilayah yang datang, akan membuat kerumunan.
Pihak pesantren sangat menghindari kerumunan dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat pada pemakaman Syekh Ali.
"Kita koordinasi dengan pemerintah setempat dengan Gugus Tugas Covid-19, juga dengan TNI Polri, karena khawatir, walaupun sebenarnya kami tidak publikasikan, tapi nyampe juga berita itu. Karena mungkin beliau tokoh dan banyak dicintai masyarakat muslim Indonesia," ujar Pimpinan Pesantren Daarul Qur'an, Ahmad Jameel, di lokasi.
Pemakaman Digelar Tertutup
Jameel memastikan pemakaman digelar tertutup dan hanya diperuntukkan bagi keluarga.
"Kami sudah siapkan sedemikian rupa, namun ini yidak kami buka untuk umum," ujarnya.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, ratusan warga memadati area pesantren Daarul Qur'an.
Mereka hendak melihat sang mahaguru untuk terakhir kalinya sebelum dikebumikan.
Namun sayang, demi protokol kesehatan, keinginan itu pupus, dan hanya bisa menziarahi usai pemakaman usai.
Warga yang berkerumun pun dibubarkan langsung oleh aparat.
"Jangan berkerumun, bubar. Kita swab secara acak ya yang berkerumun," ujar aparag melalui pengeras suara.
Syekh Ali Jaber wafat diusia 44 tahun karena penyakit paru-paru, di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat, pukul 08.30 WIB, Kamis (14/1/2021).
Direktur Rumah Sakit (RS) Yarsi, Andi Erlina, mengatakan Syekh Ali Jaber dirawat selama 19 hari di sana.
Artikel ini terbit di tribunnews:https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/15/potret-masa-muda-syekh-ali-jaber-saat-di-lombok-hobi-main-bola-hingga-dijuluki-ali-zidane?page=2