Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia
Fakta-fakta Syekh Ali Jaber, Berasal dari Madinah Resmi Berkebangsaan Indonesia Sejak Tahun 2012
Syekh Ali Jaber merupakan Pendakwah dan Ulama yang telah resmi berkewarganegaraan Indonesia sejak tahun 2012.
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Welly Hadinata
Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan Syekh Ali Jaber menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Alquran.

Pendidikan formal dan informal, di Madinah:
Ia menjalani pendidikan, baik formal maupun informal, di Madinah.
Tahun 1410 H/1989 M, ia tamat ibtidaiyah, tahun 1413 H/1992 M tamat tsanawiyah, tahun 1416 H/1995 M tamat aliyah.
Tahun 1417 H/1997 M hingga saat ini ia mulazamah (melazimi) pelajaran-pelajaran Al-Qur’an di Masjid Nabawi, Madinah.
Kehidupan Pribadi
Sejak kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Alquran.
Ayahandanyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Alquran, karena dalam Alquran terdapat semua ilmu Allah SWT.
Dalam mendidik agama, khususnya Alquran dan shalat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat.
Ini implementasi dari hadis Nabi Muhammad SAW yang membolehkan memukul anak bila di usia tujuh tahun tidak melaksanakan shalat fardhu.
Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.
Syekh Ali Jaber memiliki masjid besar di Madinah yang digunakan untuk syiar Islam.
Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.