Percakapan Pilot Afwan dan Kru Sriwijaya Air SJ 182 Terdeteksi, Basarnas Fokus Cari Jenazah dan CVR

Hari kelima, Rabu (13/1/2021) tim Basarnas, TNI dan Polri terus melakukan pencarian, dan penyisiran terus dilakukan.

Editor: Hendra Kusuma
Kompas.com
Hari kelima, Rabu (13/1/2021) tim Basarnas, TNI dan Polri, fokus ke jenazah dan VCR 

"Terkait dengan CVR kami sudah berkoodinasi dengan KNKT. Sejauh ini pencarian fokus ke kotak hitam dan jenazah," ujar Kepala Basarnas Bagus Puruhito, Selasa kemarin.

Adapun proses pencarian dilakukan dengan Tim SAR, penyelang dari TNI dan Polri serta petugas lainnya yang langsung dilibatkan dalam pencarian ini.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan kembali menemukan bagian dari jenazah korban, barang penumpang, maupun serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Obyek yang ditemukan tersebut dikumpulkan dalam 46 kantong jenazah dan merupakan hasil gabungan dari pencarian yang dilakukan KRI Kurau, kapal Polair, kapal Marinir, KN Karna dan kapal Bakamla.

Lalu, KRI Kurau mengumpulkan tiga kantong campuran bagian tubuh dan serpihan pesawat dan kapal Bakamla mengumpulkan satu kantong berisi bagian tubuh serta satu kantong serpihan pesawat.

Proses Pencarian Kemarin

Sebelumnya, Perjuangan Tim Penyelam yang dikerahkan Denjaka atau Detasemen Jala Mangkara TNI AL memang tidak mudah, sebab Penyelam Sempat Kecele, mereka menyangka FDR atau bagian dari kotak hitam yang diangkut ke permukaan, namun hanya puing saja.

Lantas kemana bagian penting dari kotak hitam yang terdiri dari bagian penting dari Sriwijaya Air 182 tersebut?

Maka berikut ini Cerita Panglima Ungkap Kronologi Penemuan Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182, bahwa perjuangan tim penyelam dari Denjaka atau Detasemen Jala Mangkara dan tim gabungan memang tak mudah.

Perburuan tim penyelam Denjaka memang harus melewati banyak tantangan, selain kedalaman perairan, persoalan arus yang cukup kencang dan tekanan air juga menjadi persoalan.

Namun perjuangan tim penyelang dari Jala Mangkara memang patut dipuji.

"Saya sampaikan kepada KSAL agar terus dicari FDR yang kemungkinan besar masih di wilayah yang menjadi perkiraan sebelumnya," ujar Panglima TNI dalam konferensi pers seperti dilansir dari kompas.com, Selasa (12/1/2021) petang.

Hanya Pecahan Bukan Isi dari FDR

Dijelaskan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bahwa, awalnya penyelam mampu mengakut FDR ke permukaan, tetapi setelah diperiksa ' Penyelam Sempat Kecele '  sebab bukan FDR tetapi hanya puing atau bagian yang sudah pecah, sementara isi dari FDR tidak ada.

Penemuan dilaporkan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono Selasa (12/2/2021) pukul 14.00 WIB.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved