Vaksin Covid19 di Sumsel
Nama Pejabat di Sumsel Diajukan Divaksin Pertama Kali, Ketua DPRD Sumsel Menolak: Saya Ada Autoimun
Anita Noeringhati menolak divaksin pertama kali karena beralasan masyarakat perlu terlebih dulu diberikan pemahaman dan sosialisasi
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Meski ada surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) ke Gubernur Sumsel agar menyampaikan 10 daftar nama penerima vaksin, namun dipastikan tidak ada nama ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati di daftar penerima vaksin perdana itu.
Anita Noeringhati menolak divaksin pertama kali karena beralasan masyarakat perlu terlebih dulu diberikan pemahaman dan sosialisasi sebelum mendapatkan vaksin Covid-19.
Ini lantaran ada beberapa persyaratan yang mutlak yang harus dipenuhi sebelum divaksin.
Baca juga: Harga Getah Karet di OKU Selatan 10 Januari Tembus Rp 9500, Tawas Jadi Andalan Hadapi Musim Hujan
"Seperti saya yang punya riwayat penyakit rheumatic autoimun.
Selain itu saya juga pernah dinyatakan positif meski cuma satu hari, karena setelahnya dari hasil swab test dinyatakan negatif," ungkap Anita Noeringhati, Senin (11/1/2021).
Dikatakan politisi Partai Golkar ini, masyarakat perlu diberikan pemahaman apabila mengidap penyakit bawaan, maka vaksin yang telah disuntikkan juga tidak akan bekerja efektif.
Selain penyakit autoimun, diungkapkannya juga ada beberapa penyakit, yang penderitanya tidak diperbolehkan untuk divaksin.
Diantaranya diabetes melitus (kencing manis), penyakit jantung dan yang berusia diatas 60 tahun disarankan untuk tidak perlu divaksin.
Baca juga: Pilot Cuma Punya Waktu 2 Menit, Jika Elevator Copot, Pengamat : Tak Bisa Apa-apa Setelah Itu Jatuh
Untuk itu, Ketua harian DPD Partai Golkar Sumsel ini telah menanyakan secara langsung kepada pihak Dinkes Sumsel, dan didapatkan jawaban jika nantinya sebelum penyuntikan dilakukan akan ada semacam edaran dan sosialisasi terlebih dulu dari pusat.
Terlepas dari semua itu, Anita berharap untuk berfikiran positif terlebih saat ini MUI juga telah mengeluarkan sertifikat halal untuk vaksin Covid-19 ini.
"Yang perlu digaris bawahi pemerintah tidak akan menyesangsarakan, ataupun membuat masyarakat yang menerima vaksin malah tidak sehat," sebutnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Sumsel Muchendi Mahzarekki mengatakan, adanya 30 ribuan dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac, diharapkan bisa menekan angka penyebaran virus yang dikenal Virus Corona itu khususunya di Sumsel.
Baca juga: Lirik Lagu Minyak Wangi - Ayu Ting Ting, Lengkap Chord Gitar: Biasanya Tak Pakai Minyak Wangi
Ia sendiri berharap, vaksin itu dapat tersalurkan ke orang- orang yang membutuhkan terlebih, bagi mereka yang berada digaris depan melawan penyebaran Virus Corona itu.
"Vaksin ini diberikan bagi yang diprioritaskan, seperti dari tenaga kesehatan atau medis," jelas Muchendi, beberapa waktu lalu.
Kedua, menurut putra mantan Wakil Gubernur Ishak Mekki ini, orang-orang yang berusia lanjut juga, harus jadi prioritas pada pemberian vaksin Covid-19 saat ini.
"Mereka yang rentan berusia 50 tahun keatas untuk diprioritaskan mendapatkan vaksin ini, sehingga bisa menekan angka penyebaran Covid-19.
Mengingat banyak penyakit bawaan bagi mereka yang berusia di atas 50 tanun," capnya.
Politisi Partai Demokrat ini sendiri secara pribadi siap divaksin lebih awal.
Sebab selaku wakil rakyat, ia ingin memberikan contoh, jika vaksin itu siap disuntikkan ketubuh manusia nantinya dan aman.
Baca juga: Ditimpa Ujian Bertubi-tubi, Aura Kasih Curhat Tentang Pesan yang Disampaikan Allah: All Is Well
"Selaku wakil rakyat, kalau memang sudah ada ketentuannya, karena ini menyangkut kuota 30 ribuan dimana bukan kita yg menentukan, tapi pusat dan daerah. Artinya jika memang didalamnya ada anggota dewan, kita siap.
Kalau pun vaksin ini bisa dibeli secara pribadi maka kita akan beli juga, karena lebih mudah dan visa duluan. Jadi intinya kita masih menunggu saja,' tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Dra Lesty Nurainy menyatakan, provinsi Sumsel telah menyampaikan 14 nama yang diajukan untuk vaksin perdana.
Ke 14 nama yang diajukan dari berbagai unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) seperti Gubernur, Pangdam, Danrem, Balai BPOM, IDI, PPNI dan lainnya.
"Termasuk saya yang siap divaksinasi. Namun tetap harus mengikuti prosedur skrining. Untuk tempat vaksinasinya masih direncanakan, bisa di rumah sakit maupun Puskesmas," jelasnya.
Baca juga: Hp Ayah Indah Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 belum Aktif, Keluarga di Sungai Pinang Andalkan Tv
Gubernur Sumsel Herman Deru sendiri mengaku siap untuk menjadi orang pertama divaksin covid, dan akan melibatkan Forkompinda yang ada.
Namun untuk melibatkan figur penting seperti presiden Jokowi yang melibatkan artis tidak menjawabnya.
"Aku tanggal 14, nanti diajak Porkompinda dan tokoh masyatakat," pungkas Herman Deru.
Penulis: Arief Rohekan