Virus Corona di Sumsel
Kondisi Terkini Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Palembang Merawat Pasien Covid-19, Masih Mampu
Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Palembang disebut masih mampu menampung pasien Covid-19.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Jati Purwanti
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Palembang disebut masih mampu menampung pasien Covid-19.
Hal ini berdasarkan data Keterisian Tempat Tidur Isolasi di 17 Rumah Sakit di Palembang pada 7 Januari 2021.
Adapun rincian tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Palembang, yakni:
- RSU Hermina 84,88 persen dengan kapasitas tempat tidur 86 kamar terisi 73 dan belum terisi 13,
- RSU Pertamina 79,17 persen dengan kapasitas 24 kamar terisi 19 dan belum 5,
- RS RK Charitas 73,79 persen dengan kapasitas 103 kamar terisi 76 dan belum terisi 27,
- RSU Muhammadiyah 70 persen dengan kapasitas tidur 30 terisi 21 dan belum terisi 9,
- RS Bhayangkara 74,29 persen kapasitas 70 terisi 52 dan belum terisi 18.
Baca juga: Nikita Mirzani Sindir Akal Pendek, Responnya Soal Video Syur Gisel hingga Peringatkan Teman-teman
- RSUP dr Mohammad Hoesin tingkat keterisiannya 28.22 persen dengan kapasitas sebanyak 202 kamar, saat ini terisi 45 kamar dan 57 kamar masih tersedia.
- RS Pusri tingkat okupansinya 44,00 persen dengan kapasitas kamar 50 terisi 22,
- RSU AK Gani 23,40 persen dengan kapasitas kamar 47 terisi 11,
- RS Siti Khadijah 45,45 persen dengan kapasitas kamar 44 terisi 20,
- RSU Bunda 57,89 persen dengan kapasitas kamar 57 terisi 33.
- RSUD Bari 52,00 persen dengan kapasitas kamar 50 terisi 26,
- RSU Myria 68,75 persen dengan kapasitas kamar 16 terisi 11,
Baca juga: Pria Ini Pasrah Digrebek saat Hisap Sabu, Petugas Geledah Rumah Ditemukan Perlengkapan Edar Narkoba
- RSU Pelabuhan 45,00 persen dengan kapasitas kamar 30 terisi 21,
- RSU Siloam Sriwijaya 53,49 persen dengan kapasitas kamar 43 terisi 23,
- RSUD Siti Fatimah 56,00 persen dengan kapasitas kamar 25 terisi 14,
- RS Ernaldi Bahar 60,00 persen dengan kapasitas kamar 10 terisi 6,
- RS Ar Rasyid 66,67 persen dengan kapasitas kamar 9 terisi 6.
Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Palembang, Yudhi Setiawan. bila ada beberapa rumah sakit yang sudah mulai mengarah ke tingkat hunian yang tinggi artinya sudah menunjukan tingkat bahaya karena banyak pasien yang dirawat.
"Khawatir bila terus berlanjut akan menyebabkan rumah sakit menjadi over capacity," ujarnya, Jumat (8/1/2021).
Kota Palembang memiliki 17 rumah sakit yang menyediakan kamar isolasi pasien Covid-19.
Ada 11 rumah sakit yang tingkat keterisiannya di bawah 70 persen.
Baca juga: Pria Ini Pasrah Digrebek saat Hisap Sabu, Petugas Geledah Rumah Ditemukan Perlengkapan Edar Narkoba
Jumlah ketersediaan tempat tidur isolasi di 17 rumah sakit rujukan di Palembang sebanyak 886 tempat tidur.
Dari total tempat tidur tersebut 479 tempat tidur terisi (54,06 persen) dan 407 tempat tidur isolasi yang kosong (45,94 persen).
Yudhi mengatakan, meski beberapa rumah sakit rujukan tingkat okupansinya masih rendah, namun upaya pencegahan penularan Virus Corona harus terus dilakukan.
"Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di masyarakat harus tetap maksimal," katanya.
Dia mengatakan, jika rumah sakit rujukan tak mampu lagi menampung pasien maka penanganan dan perawatan pasien akan dialihkan ke rumah sakit rujukan lainnya.
"Kalau memang Wisma Atlet Jakabaring bisa difungsikan sebagai cadangan bila semua rumah sakit over capacity, akan lebih baik bila dipersiapkan dari sekarang.
Kebijakan membuka Wisma Atlet ada di pemerintah provinsi Sumsel," kata Yudhi.
Baca juga: Tidak Semua Boleh Disuntik, Ini 4 Kelompok Yang Tak Bisa Mendapat Vaksin Covid-19
Sebelumnya, pada Kamis (7/1/2021), gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan, pengaktifan kembali Wisma Atlet Jakabaring sebagai tempat isolasid pasien Covid-19 dilakukan jika rumah sakit rujukan Covid-19 tak mampu menampung pasien.
"Mulai kemarin sudah perintahkan ke dinas sosial untuk disiapkan. Wisma Atlet akan dibuka jika rumah sakit tidak cukup (untuk menampung)," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini telah ada petugas yang berjaga demi memastikan perawatan pasien positif korona berjalan dengan optimal.
"Sekarang petugas stand by, juga pusat panggilan atau call center 119, dinas kesehatan tim satgas.
Ketika tingkat hunian sudah mendekati ambang batas dibuka lagi. Kalau sekarang dibuka banyak orang menumpang tidur saja," kata dia.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Widya Anggraini, menyebutkan, berdasarkan data dari Sistem Informasi Rumah Sakit secara online dari Kementerian Kesehatan RI saat ini keterisian kamar (okupansi) khusus pasien di rumah sakit di Sumsel 54 persen dan Palembang 53 persen.
"Untuk saat ini ketersediaan bed masih mencukupi." kata Widya.