Kisah Pilu Pemilik Rumah Makan, Usaha Merugi, Anak Diberhentikan dari Sekolah Nunggak SPP 13 Juta
Saat bertemu kepala sekolah, Erlinda diminta membuat surat keterangan tidak mampu dari RT dan RW setempat agar mendapat keringanan biaya sekolah.
SRIPOKU.COM - Masa pandemi Covid-19 benar-benar sulit untuk dijalani Erlinda dan keluarga.
Ibu rumah tangga ini tak hanya merugi lantaran usaha rumah makannya sepi, tetapi juga harus mengadapi kenyataan anaknya dikeluarkan dari sekolah yang ada di Jakarta Timur.
Hal tersebut terjadi lantaran Erlinda dan suami menunggak SPP sejak pertengahan tahun 2020.
Baca juga: Hoiriah Bingung Mau Cairkan BLT UMKM, Ternyata NIK Terdaftar Nama Penerima Lain
Dikatakan Erlinda, ia selaku orangtua merasa belum mampu untuk membayar tunggakan SPP yang jumlahnya mencapai 13 juta.
Sebelum pihak sekolah memutuskan mengeluarkan anaknya, Erlinda sebenarnya sudah membuat berbagai upaya, tetapi pada akhirnya tidak bisa menghentikan kenyataan yang harus ia terima.
Sebelum siswa itu dikeluarkan dari sekolah, Erlinda lebih dulu menerima surat peringatan pada 11 Desember 2020 agar segera melunasi uang sekolah anaknya.
Dalam surat itu, Erlinda diharuskan melunasi iuran paling lambat pada 14 Desember 2020.
"Kayaknya dengan nominal sebesar itu saya enggak bisa melunasi.
Saya akhirnya menghubungi wali kelas dan disambungkan ke kepala sekolah," kata Erlinda saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Butuh 3,5 Bulan Lagi Rumput di Lapangan yang Digunakan FIFA U-20 World Cup 2023 Rampung Ini Alasanya
Saat bertemu kepala sekolah, Erlinda diminta membuat surat keterangan tidak mampu dari RT dan RW setempat agar mendapat keringanan biaya sekolah.
Namun, kala itu pengurus RT dan RW di tempat tinggalnya tak bisa ditemui.
Erlinda kemudian mendapatkan pesan singkat dari kepala sekolah bahwa anaknya tak lagi bisa melanjutkan pendidikan di SD Terpadu Putra 1, terhitung mulai 23 Desember 2020.
Erlinda mengaku dia menunggak uang bayaran sekolah mulai April 2020. Total biaya yang dia belum lunasi Rp 13 juta.
Dia memastikan, dirinya bukan tidak mau bayar, tetapi tidak mampu bayar karena usahanya terdampak Covid-19.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Ayam Mentah di Kulkas Sudah tak Layak Konsumsi, Jangan Lagi Dimasak Bahaya!
"Siapa sih yang mau enggak bayar uang sekolah. Kami mau bayar kok, bukan enggak mau. Cuma gimana keadaan saya sekarang," kata Erlinda.