Virus Corona di Palembang

Pengunjung JSC Palembang Membludak di Tahun Baru, Ini Kata Ahli Mikrobiologi dan Epidemiolog Sumsel

Warga Palembang bahkan luar kota berbondong-bondong mendatangi kawasan stadion yang rencananya akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Tahun 2023 mendatan

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Wisatawan memadati Jakabaring Sport City Palembang, Jumat (01/01/2021). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Awal tahun 2021 banyak dimanfaatkan masyarakat dengan berlibur, meskipun kondisi pandemi Covid-19 belum juga usai.

Tidak sedikit masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan ( Sumsel ) yang mencari tempat wisata yang sudah dibuka dan dapat dikunjungi bersama keluarga.

Salah satunya kawasan Jakabaring Sport City Palembang.

Baca juga: KABAR PAgi Ini, Penerima Vaksin Perdana Meninggal Dunia Usai Disuntik Pfizer: Apa yang Terjadi?

Baca juga: KABaR SIang INI, Inggris AKhirnya Hentikan Vaksinasi Pfizer Tahap 2 Selama 14 Hari : AS Jalan Terus

Warga Palembang bahkan luar kota berbondong-bondong mendatangi kawasan stadion yang rencananya akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Tahun 2023 mendatang.

Ahli Mikrobiologi Sumsel, Prof Dr dr Yuwono M Biomed, menilai ramainya taman kota dan tempat wisata alam terbuka ini dinilai tepat untuk menghindari penularan Covid-19.

Profesor Yuwono
Profesor Yuwono (sripoku.com/jati)

Hal ini karena kondisi matahari dan airflow yang bagus sudah cukup baik dan dapat mencegah penularan sekitar 80 persen.

"Alasan warga memilih JSC Palembang tepat karena tempat wisata yang terbuka atau matahari & airflow yang bagus, ini sudah lebih dari 80 persen pencegahan," ujarnya.

Bahkan Prof Yuwono menyarankan agar mengurangi resiko penularan, sebaiknya warga Sumsel tidak keluar wilayah Sumsel.

Baca juga: TERBONGKAR SEMua MEski Ditutup-tutupi, GAgalnya Vaksin Perdana Pfizer:5 Hari Usai Disuntik Meninggal

Baca juga: 2,5 PERSEN KERACUNAN: INI Penyebab Meninggalnya Penerima Perdana Vaksin Pfizer: 5 Hari Usai Disuntik

"Jadi kalau mau berlibur lebih baik ke tempat wisata yang ada di seputar Sumsel saja," ujar Prof Yuwono, Sabtu (2/1/2021).

Selain itu, mengenai kebijakan rapid test antigen juga tidak perlu diberlakukan karena Sumsel bukan termasuk 12 Provinsi yang masih tinggi penularannya.

Di lain sisi, Ahli Epidemiologi Sumsel, Dr Iche Andriyani Liberty SKM M Kes menyayangkan tidak adanya penertiban protokol kesehatan di kawasan JSC tersebut.

Ahli Epidemiologi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel, Dr.Iche Andriyani Liberty, SKM, M.Kes,
Ahli Epidemiologi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel, Dr.Iche Andriyani Liberty, SKM, M.Kes, (SRIPOKU.COM / Maya Citra Rosa)

Menurutnya, kurangnya pembatasan jumlah dan pengendalian pengunjung yang berada di kawasan JSC membuat warga yang berlibur menjadi berkerumun.

"Kalo memang tidak mampu untuk membatasi atau mengendalikan harusnya tidak usah dibuka saja," ujarnya. 

Warga Paletmbang dilarang masuk kota Bandalampung karena tak miliki keterangan rapid test Covid-19
Warga Paletmbang dilarang masuk kota Bandalampung karena tak miliki keterangan rapid test Covid-19 (Tribunnews.com)

Terus Bertambah

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved