2021 Pulau Kemaro Ikon Baru, Palembang Optimis Ekonomi Bakal Bangkit
Selain itu pada tahun 2021, pengembangan kawasan Pulau Kemaro juga menjadi fokus walikota dua periode itu.
PALEMBANG, SRIPO -- Pemkot Palembang hampir sepanjang tahun 2020 disibukkan dengan proses penanganan pandemi Covid-19.
Tak sedikit agenda besar yang harus ikut tertunda. Meski begitu, Walikota Palembang, H Harnojoyo tetap optimis menatap tahun 2021.
Menurut Harno, sebagai kepala daerah, dirinya mengaku fokus perbaikan roda perekonomian masyarakat menjadi prioritas.
Baca juga: BKB Ditutup untuk Tahun Baru, Kerumunan Warga Bakal Pindah ke Musi VI

Salah satu langkah yang diambil dengan mempercepat realisasi program kerja, mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus tumbuh melalui program subsidi bunga yang dihadirkan pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) akan terus berlanjut.
"Inilah yang akan mendorong perbaikan ekonomi masyarakat. Butuh peran serta semua pihak agar sama-sama mencegah penyebaran Covid-19 sehingga lebih optimis untuk 2021," tuturnya.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 33 Kota Besok, Kamis 31 Desember: Waspada Hujan di Palembang dari Siang
Selain itu, ditingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dirinya meminta agar kinerja dimaksimalkan melalui perencanaan program yang matang.
"Setelah direncanakan akhir tahun ini, pada Januari sudah bisa dieksekusi. Sehingga dapat mendukung pergerakan ekonomi bagi Kota Palembang," katanya.
Selain itu pada tahun 2021, pengembangan kawasan Pulau Kemaro juga menjadi fokus walikota dua periode itu. Ia menginginkan agar muncul ikon baru dari Kota Palembang yang bisa menjadi magnet daya tarik pariwisata.
Baca juga: Kado Untuk Warga Sekaligus Ikon Baru Kota Palembang Jembatan Musi VI Akhirnya Diresmikan
"Saya ingin Kota Palembang punya ikon baru, bukan sebatas Kota yang membosankan," ujarnya.
Sementara itu, pergantian tahun kali ini kata Harnojoyo sebagai momen untuk merefleksi capaian kerja yang diraih disepanjang tahun 2020 selama masa pandemi.
Ia pun mengajak masyarakat agar tidak menggelar kegiatan yang bersifat mengundang kerumunan, karena hal ini tidak diperbolehkan, terlebih ditengah Covid-19 ini tidak menginginkan terjadinya claster baru dan peningkatan angka penyebaran Covid 19 lantaran protokol kesehatan tidak diterapkan.
"Sudah jelas surat edaran walikota Palembang bahwa masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak melakukan kegiatan atau acara tahun baru yang menyebabkan berkumpulnya orang," katanya.
Baca juga: Video Meski Zona Merah, Lalu Lintas Di Kota Palembang Tetap Ramai
Sementara pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Dr Sri Rahayu mengatakan, tahun 2020 memang penuh tantangan karena banyak agenda berubah karena pandemi Covid-19. Sementara tahun 2021 juga masih dihantui pandemi.
Namun demikian semua pihak harus ditetap dengan optimisme dan harapan karena harapan dan optimis adalah sebagian dari obat.
"Keyakinan dan harapan itu bisa menyakiti obat karena kita ada semangat tapi harus tetap menerpakan protokol kesehatan karena kuncinya ini krisis kesehatan," ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (30/12).
Sri juga mengatakan banyak harapan yang digantung masyarakat dari perombakan sejumlah menteri saat ini seperti menteri kesehatan, menteri pariwisata dan Mensos.
Harapannya menteri baru ini bisa bawa perubahan ekonomi dan juga sosial dan kesehatan sehingga proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang bakal diprediksi tumbuh 4,5 persen bisa tercapai.
Sri mengatakan pandemi ini memiliki dua sisi yakni positif dan negatif.
Sisi positif membuat masyarakat kembali menerpakan pola hidup bersih dengan rutin mencuci tangan, menggunakan masker dan selalu hidup bersih.
Masyarakat juga kreatif berusah membuat kesempatan dan peluang yang ada menyiasatinya anjloknya perekenomian.
"UMKM paling terdampak pandemi ini karena sebagian besar sektor perekonomian di tanah air ini dihidangkan UMKM," ujar Sri. (cr26/tnf)