Virus Corona di Sumsel
Tak Hanya Sekolah Tatap Muka, Iche Ahli Epidemiologi Sumsel Sarankan Jangan Dulu Kuliah Tatap Muka
"Kasus belum terkendali sehingga belum siap untuk tatap muka. Tatap muka jangan dipaksakan," kata Iche, Ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
"Positivity rate masih sangat tinggi. Target di bawah 5 persen. Kalau 1.000 kasus selama 12 hari atau pada 10-22 Desember atau sebelumnya 22 November hingga 9 Desember terjadi percepatan peningkatan kasus," terang Iche.
Baca juga: Pemerintah Larang WNA Masuk Indonesia 1-14 Januari 2021 Ternyata Ini Alasanya
Menurut dia, rencana pembukaan sekolah di kabupaten dan kota di Sumsel selain mempertimbangkan tingkat risiko juga melihat kondisi geografis daerah yang memiliki kendala sumber belajar.
"Kalau memang tidak ada kasus aktif tidak terjadi selama dua Minggu, dengan pengawasan ketat dan pertimbangan yang matang silakan koordinasi dengan satgas dan dinas kesehatan," ujar dia.
Iche menegaskan, untuk tiga kota di Sumsel yang kasus aktifnya cenderung mengalami peningkatan seperti Palembang, Lubuklinggau dan Prabumulih harus mempertahankan sistem pembelajaran daring.
"Kalau memang mau buka sekolah, monggo, tetapi harus dengan mekanisme yang diatur sedemikian rupa untuk melindungi siswa kita." tegasnya.
Pemerhati Kebijakan Publik dan Administrasi Pemerintahan Universitas Sriwijaya, Abdul Najib, mengatakan memasuki tahun ajaran 2020-2021 institusi pendidikan dapat menerapkan sistem pembelajaran hybrid learning
"Bisa digabung antara sistem belajar online dan offline," ujar Abdul.
Berdasarkan pengalamannya mengampu perkuliahan, Abdul menggunakan sistem online pada perkuliahan satu semester lalu.
Ditambahkan Abdul, perguruan tinggi berkomitmen pembelajaran daring dikembangkan sebagai pola perkuliahan modern.
"Satu semester full dan hasilnya cukup bagus. Bahkan, dari evaluasi salah satu perguruan tinggi sekitar 50 persen setuju sistem online diteruskan," kata Abdul.
Baginya selama mengikuti pembelajaran daring, mahasiswa mendapatkan nilai positif dengan tumbuhnya budaya akademisi.
Baca juga: Diduga Korban Kecelakaan, Ini Ciri-ciri Mr X di Jalan Gubernur H Bastari Palembang
Mulanya kegiatan diskusi dalam keluarga, antara anak dan orang tua serta anggota keluarga tidak dapat terjadi. Namun, dengan adanya sistem kuliah online kebiasaan berdiskusi bukan lagi hal yang baru.
"Dari sisi manajemen waktu akan sangat baik. Mahasiswa yang memanfaatkan waktu dengan akan bisa mencapai hasil yang positif," ujarnya lagi.
Meski demikian, Abdul juga mengakui sistem kuliah online juga menuai banyak kendala terutama untuk mahasiswa yang tinggal di daerah dengan infrastuktur yang kurang memadai.
Tak hanya itu, banyak mahasiswa yang harus putus kuliah saat masa pandemi karena mengalami kendala biaya.
