Belajar Tatap Muka 2021

Meski Disdik Sumsel Tunda Belajar Tatap Muka, di OKI Pastikan Tetap Digelar Sejak 4 Januari Nanti

Meski demikian, Dinas Pendidikan OKI memastikan pihaknya tetap akan menggelar sekolah tatap muka awal tahun depan.

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/nando
Pembelajaran sistem tatap muka yang di terapkan di Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Pembina Kayuagung yang hanya 1 hari dalam seminggu. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Dinas Pendidikan Sumsel memutuskan menunda sistem belajar tatap muka di awal tahun 2021 nanti.

Meski demikian, Dinas Pendidikan OKI memastikan pihaknya tetap akan menggelar sekolah tatap muka awal tahun depan.

Bukan hanya SMA, tetapi mulai dari PAUD, boleh kembali membuka sekolah tatap muka.

Baca juga: Granat Nanas Ditemukan di Venue Baseball Jakabaring Sports City, Pen Pengamannya Sudah tak Ada

Kepala Dinas Pendidikan OKI, M Amin, melalui Kasi Kurikulum, Marlian, menegaskan akan tetap menerapkan pembelajaran tatap muka bagi seluruh siswa jenjang pendidikan Paud, TK, SD dan SMP.

"Sesuai surat edaran yang telah dikeluarkan Bupati, penerapan belajar tatap muka tersebut telah ditetapkan pada tanggal 4 Januari 2021 mendatang," terangnya melalui sambungan telepon, Selasa (29/12/2020) sore.

Dijelaskan Marlian, perbedaan keputusan dengan Dinas Pendidikan Provinsi. Yakni didasari atas kondisi masing-masing daerah yang memungkinkan.

Baca juga: MULAI Januari 2021, Bansos, BLT, Kartu Sembako, PKH, Diskon Listrik Digeber: Total Rp 110 Triliun

"Iya wajar kalau provinsi ditunda karena di kota Palembang saat ini berada di zona merah. Sedangkan untuk Kabupaten OKI tergolong lebih aman karena berada di posisi zona kuning yang menuju ke zona hijau," ungkapnya atas dasar tersebut keputusan diambil.

Mengingat tidak lama lagi proses belajar tatap muka akan diterapkan, maka pihaknya telah mengumpulkan seluruh perwakilan sekolah dan wali murid untuk membuat surat perjanjian.

"Seminggu yang lalu kami telah mengadakan pertemuan dengan seluruh perwakilan sekolah. Di sana mereka sangat setuju dan mendukung agar segera diterapkan.

Selain itu juga, seluruh orangtua sudah membuat surat perjanjian dimana mereka sendiri yang menandatangani.

Agar jika dikemudian hari ditemukan hal yang tidak diinginkan mereka tidak dapat menuntut," jelas Marlian.

Baca juga: Ketua Kompolnas: Tak Perlu TGPF Selidiki Penembakan 6 Laskar Pengawal Rizieq Shihab

Diingatkannya kembali syarat-syarat digelarnya pembelajaran tatap muka, karena sekolah harus sangat mengindahkan protokol kesehatan Covid-19 supaya tidak menimbulkan klaster baru.

"Pastinya tiap sekolah itu harus menyiapkan sabun dan tempat cuci tangan yang airnya mengalir, kalau bisa tempat cuci tangannya harus banyak.

Pada pelaksanaannya nanti, itu pihak sekolah wajib menerapkan sistem shift. Karena dalam satu kelas jumlah siswa tidak lebih dari 18 orang dalam sekali pertemuan," pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Sarwin salah seorang guru Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Pembina Kayuagung menyambut baik rencana belajar tatap muka yang akan segera diterapkan.

Baca juga: TAK Disangka Bocor Kemana-mana, Ini Sebenarnya Motif Gisel Rekam Adegan Intim di Hotel Mewah

"Kalau saya pribadi sebagai guru lebih senang mengajar sistem tatap muka. Karena dengan begitu kita bisa lebih dekat dan mengetahui perkembangan dari anak-anak didik," kata Sarwin.

"Selain itu juga dengan belajar tatap muka anak didik dapat lebih serius belajar dan cepat memahami pelajaran yang disampaikan.

Semoga saja awal tahun nanti kami dapat mengajar secara langsung," tambahnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved