Laskar FPI Tewas

Ketua Kompolnas: Tak Perlu TGPF Selidiki Penembakan 6 Laskar Pengawal Rizieq Shihab

Ketua Kompolnas Benny Mamoto mengatakan, tidak perlu dibentuk tim khusus semacam TGPF untuk menyelidiki insiden penambakan enam laskar FPI.

Editor: Sutrisman Dinah
KOMPAS.com/Abba Gabrillin
Ketua Kompolnas dan mantan Deputi Bidang Pemberantasan Narkoba BNN, Benny Mamoto. 

SRIPOKU.COM --- Ketua Komisi Kepolisian Nasional, Benny Mamoto mengatakan, tidak perlu membentuk tim khusus  seperti tim gabungan pencari fakta atau TGPF terkait dengan insiden penembakan enam laskar Front Pembela Islam di Tol Jakarta-Cikampek 7 Desember 2020..

"Kebetulan saya berpengalaman sebagai ketua tim investigasi TGPF instansi Papua. Disitulah saya dapat pengalaman, menurut saya tidak perlu dibentuk tim TGPF dalam kasus Tol Jakarta-Cikampek ini. Cukup penyidikan oleh Polri dan Komnas HAM saja yang saat ini sedang berjalan," kata Benny Mamoto seperti dikutip KomppasTV, Selasa (29/12/2020).

Benny Mamoto mengatakan, untuk kasus ini cukup menunggu hasil rekomendasi dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk ditindak-lanjuti Polri.

Baca juga: Kasus Chatting Rizieq Shihab-Firza Dibuka Kembali, FPI Curiga dan Kepolisian Menunggu

Baca juga: Intel Jerman yang Kunjungi Markas FPI, Masuk Daftar Hitam dan Dicegah Masuk Indonesia

"Komnas HAM sendiri saat ini sedang berjalan melakukan fakta lapangan. Menurut saya ini penting kita cermati bersama, kita ikuti bagaimana perkembangannya," katanya.

Meskipun proses penyelidikan masih terus berjalan, Benny Maoto tetap optimis dengan apa yang dilakukan Komnas HAM dan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri telah menggelar rekonstruksi kasus penyerangan terhadap enam laskar FPI yang mengawal rombongan pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab.

Rekonstruksi kali ini juga dihadiri Ketua Kompolnas Benny Mamoto. Ia ikut menyaksikan langsung proses rekonstruksi di empat TKP kasus penyerangan di KM-50 jalan tol Jakarta-Cikampek (Jawa Barat).

Dalam keterangannya ketika itu, Benny Mamoti menyakini bahwa enam anggota Laskar FPI tersebut melakukan penyerangan terhadap aparat kepolisian.

Baca juga: Respon FPI Soal Intel Jerman ke Markas FPI, Munarman : Penembakan 6 Laskar Skandal Dunia Intelejen

"Saya saksikan dari awal sampai akhir, saya saksikan sendiri terjadi penyerangan. Yang aktif menyerang dari kelompok itu dari awal," kata Benny dalam jumpa pers usai rekonstruksi di Karawang, Jawa Barat.

Benny mengatakan, proses rekonstruksi ini digelar secara transparan dan berdasarkan fakta. Sebab itu, menurutnya, dengan adanya reka adegan ini masyarakat bisa mengetahui kejadian yang sebenarnya.

"Ini kiranya menjadi pemahaman bersama apa yang sesungguhnya terjadi. Nanti teman-teman yang akan menyampakan ini ke publik," kata Benny.

Sementara itu dalam rekonstruksi dini hari tadi terungkap fakta lain bahwa laskar FPI diminta menyerah oleh polisi di Rest Area KM-50 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

Fakta ini terungkap, tim dari Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi di Rest Area Km 50 dekat exit area. Rekonstruksi berlangsung Senin (14/12/2020) sekitar pukul 02.20 WIB.

Dalam reka ulang kejadian, mobil Chevrolet abu-abu yang ditumpangi laskar FPI terhalang mobil Corolla saat hendak menuju exit area. Ketika berhenti itulah, mobil Avanza Silver petugas kepolisian berhenti dekat exit area dan keluar mobil, untuk langsung mengepung mobil pelaku.

Di situ, polisi menemukan dua anggota FPI dalam keadaan terluka. Petugas pun sempat meminta bantuan via telepon kepada polisi lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved