Intel Jerman

Intel Jerman yang Kunjungi Markas FPI, Masuk Daftar Hitam dan Dicegah Masuk Indonesia

Staf Kedutaan Jerman yang kunjungi Markas FPI di Petamburan, masuk daftar hitam dan dicegah masuk wilayah Indonesia.

Editor: Sutrisman Dinah
istimewa/fpi
Staf diplomatik Kedubes Jerman mendatangi markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, 17 Desember 2020 

SRIPOKU.COM --- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan, staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman di Jakarta yang mengunjungi markas Front Pembela Islam (FPI) pada 17 Desember lalu, telah meniinggal Indonesia sejak Senin pekan lalu.

Menurut Menlu Retno, pemerintah telah melakukan komunikasi ulang dengan pemerintah Jerman melalui Kedubes Jerman di Jakarta, untuk melarang staf kedutaan itu untuk masuk lagi ke Indonesia.

“Kementerian luar negeri menyampaikan keputusan bahwa pemerintah Indonesia tidak menghendaki yang bersangkutan kembali ke Indonesia,” kata Menlu Retno lewat siaran daring (dalam jaringan, online) dari Jakarta, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: Kasus Chatting Rizieq Shihab-Firza Dibuka Kembali, FPI Curiga dan Kepolisian Menunggu

Baca juga: Respon FPI Soal Intel Jerman ke Markas FPI, Munarman : Penembakan 6 Laskar Skandal Dunia Intelejen

Retno menegaskan  kembali bahwa posisi Indonesia terkait kejadian yang menyangkut staf Kedutaan Jerman tersebut dan telah memanggil kepala perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta untuk menyampaikan protes.

Dalam pertemuan, pihak Perwakilan Kedubes Jerman membenarkan keberadaan staf Kedutaan tersebut berkunjung ke Sekretariat FP. Keberadaan staf Kedubes dan bertemu dengan pihak FPI, atas inisiatif pribadi bukan atas perintah pimpinan Kedutaan Besar Jerman.

“Atas kejadian ini, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman, sampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut,” kata Menlu.

Retno mengnatakan, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman juga menyangkal isi berbagai pernyataan yang disampaikan salah satu pimpinan FPI. Pihak Kedubes Jerman memastikan bahwa insiden tersebut tidak mencerminkan kebijakan Pemerintah dan Kedutaan Besar Jerman.

Pihak Kedube menolak tegas kesan bahwa kedatangan staf Kedutaan tersebut sebagai bentuk dukungan Jerman kepada FPI.

Baca juga: DPR BOngkar Intel Wanita Jerman Susupi Aksi 1812, Terkuak Saat Kunjungi Markas FPI: Ini Sosoknya

 “Kedutaan Jerman juga secara tegas menyampaikan dukungan dan komitmen pemerintah Jerman untuk melanjutkan kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk melawan intoleransi, radikalisme, dan ujaran kebencian,” kata Menlu Retno.

Menurut Retno, Kemlu menuntut agar Kedubes Jerman memberikan pernyataan resmi kepada masyarakat Indonesia terkait insiden ini.

“Kedubes Jerman menyampaikan bahwa staf diplomatik tersebut telah diminta kembali segera untuk mempertanggung-jawabkan tindakannya, dan memberikan klarifikasi kepada pemerintahnya,” kata Menlu.

Intel Jerman?

Sebelumnya,FPI menanggapi pernyataan anggota DPR RI yang menyebut staf Kedubes Jerman tersebut sebagai staf intelijen Jerman.

Menurut Sekretaris Umum FPI Munarman, jika memang staf kedubes Jerman tersebut mata-mata, maka kasus penembakan enam laskar FPI pengawal Rizieq Shihab, dianggap sebagai skandal dunia intelijen berskala internasional.

"Dunia internasional mencium ada yang tidak beres dari sudut pandang dan kacamata intelijen," kata Munarman seperti dikutip Tribunnews.com, Selasa (29/12/2020).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved