Periksa Anggota Polri 5 Jam Komnas HAM Konfrontir Bentrok Versi Polisi dan FPI, Ada Fakta Baru
Seperti kita tahu, versi polisi menyatakan, penembakan terhadap enam orang anggota FPI itu dilakukan karena mereka menyerang polisi.
Berbeda dari versi polisi, menurut FPI, keenam orang anggotanya itu tidak membawa senjata tajam dan senjata api.
FPI membantah bahwa anggota menyerang polisi.
Mobil mereka dipepet mobil polisi kemudian berhenti dan ditembak.
Ada tempat penembakan lain, yaitu di luar tempat pertama.
Tepatnya di sekitar rest area kilometer 50.
"Fitnah besar kalau laskar kita disebut membawa senjata api dan tembak-menembak. Fitnah itu," kata Sekretaris Umum FPI Munarman dalam konferensi persnya di Markas FPI, Petamburan,Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020).
Menurut Munarman, laskar FPI tidak pernah dibekali senjata api. Mereka terlatih tangan kosong dan tidak menyerang terlebih dahulu.
“Jadi fitnah dan ini fitnah luar biasa pemutarbalikan fakta dengan menyebutkan bahwa laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," kata dia. ===
Temuan lapangan Memang tak mudah melakukan penelusuran di sekitar kilometer 50.
Kamera CCTV yang terpasang di sisi jalan tol mati karena rusak.
Sementara, di rest area kilometer 50 saya tidak menemukan ada kamera CCTV. Saya berkeliling dan mausk kios.
Tidak ada kamera CCTV. Saya berusaha mencari orang yang bisa bercerita.
Saya bertanya pada juru parkir, tapi dia tak bersedia bicara. Saya lalu menemui kepala lingkungan di area kilometer 50 ini.
Namanya Gunawan. Ia mengakui bahwa memang tidak ada CCTV yang terpasang di rest area tersebut.
Saya bertanya seputar kejadian penembakan.
"Silakan bertanya ke Mabes Polri, Mas, agar tak mengganggu proses yang dilakukan di sana," demikian jawaban yang saya dapat.
Saya mencoba menghubungi jaringan dan kenalasan saya di kawasan Karawang, Jawa Barat.
Akhirnya, secara ekslusif saya mendapatkan seorang saksi mata yang bersedia bercerita.
Tayangan lengkap saksi ini akan ditampilkan pada program AIMAN, Senin (14/12/2020), pukul 20.00, di KompasTV.
Saksi mata itu menceritakan, ia melihat sejumlah polisi berseragam maupun tak berseragam di rest area kilometer 50.
Sebagian membawa senjata laras panjang. Ia mengaku mendengar dua tembakan. Saksi lain yang tidak bersedia direkam menceritakan, ia mendengar suara tembakan di dekat jembatan penyeberangan orang yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari rest area.
Saya pun mendatangi jembatan penyeberangan tersebut. Ada sebuah tanda yang menyita perhatian saya di sana.
Selengkapnya silakan saksikan dalam tayangan AIMAN.
Konfirmasi Saya berusaha mendapatkan keterangan dari Mabes Polri. Polisi tidak bersedia memberikan keterangan dengan alasan proses penyelidikan masih berlangsung.
Saya lalu menemui Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto. Saya bertanya soal dua suara tembakan dan enam korban tewas.
Menurut Benny, itu adalah salah satu keterangan saksi. Penyelidikan polisi akan dilakukan secara ilmiah.
Istilah kerennya scientific crime investigation. Penyelidikan akan dilakukan menyeluruh agar didapat informasi yang bulat yang diperlukan dalam pembuktian pada proses hukum selanjutnya. Kita tunggu saja hasilnya.
Proses penyelidikan ini perlu dikawal semua pihak agar kebenaran dapat diungkap secara terang benderang.
Saya Aiman Witjaksono Salam!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penembakan Anggota FPI, Versi Polisi Vs FPI dan Temuan Lapangan", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/14/06150021/penembakan-anggota-fpi-versi-polisi-vs-fpi-dan-temuan-lapangan?page=all.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Komnas HAM Periksa Anggota Polri Selama 5 Jam Usut Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/25/komnas-ham-periksa-anggota-polri-selama-5-jam-usut-kasus-tewasnya-6-laskar-fpi?page=2
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi