Hasil Studi Covid-19, Ini 5 Tanda dan Gejala Seseorang Sudah Terinveksi oleh Virus Corona
SARS-Cov-2 atau Virus Corona menjadi salah satu pandemi mematikan yang terjadi sepanjang tahun 2020.
SRIPOKU.COM -- SARS-Cov-2 atau Virus Corona menjadi salah satu pandemi mematikan yang terjadi sepanjang tahun 2020.
Sebanyak lebih dari 1 juta nyawa terkonfirmasi melayang akibat pandemi yang awalnya bermula dari Kota Wuhan yang berada di China ini.
Sifatnya sebagai virus varian baru membuat semua peniliti terus berusaha untuk meneliti virus ini sembari mencari vaksin yang ampuh untuk menangkalnya.
Melansir Kompas.com gejala-gejala yang ditimbulkan akibat infeksi virus ini juga beraneka ragam.
Paling umum seperti demam, pilek, kelelahan, dan hilangnya fungsi indra penciuman.

===
Terbaru, studi yang dipublikasikan di Annals of Clinical and Translational Neurology, jurnal peer-review menerbitkan penelitian terakit neurologis.
Studi ini dilakukan pada 412 pasien.
Hasilnya menunjukkan, sebesar 82 persen pasien Covid-19 menunjukkan tanda-tanda masalah neurologis bahkan setelah mendapatkan perawatan.
Penelitian ini juga mengungkapkan lima tanda atau gejala yang dapat digunakan sebagai indikator seseorang terinfeksi virus corona, dilansir dari berbagai sumber.
Berikut rinciannya:
===
1. Nyeri otot

Menurut penelitian, sebesar 44,8 persen dari total responden mengalami nyeri otot akibat infeksi Covid-19.
Nyeri otot atau tubuh telah terdaftar sebagai salah satu gejala penyakit akibat infeksi virus corona oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Nyeri otot menjadi salah satu gejala Covid-19 berkepanjangan, yakni suatu kondisi gejala infeksi tetap ada bahkan setelah seseorang dinyatakan pulih atau negatif dari virus.
===
2. Sakit kepala

Sakit kepala telah terdaftar sebagai salah satu gejala umum dari Covid-19 yang terdaftar di CDC.
Gejala ini dapat muncul dari nyeri ringan hingga parah yang tak tertahankan.
Bahkan, sakit kepala dapat terus berlanjut setelah seseorang sembuh dari infeksi virus corona.
===
3. Kehilangan penciuman atau rasa

Kehilangan bau atau rasa telah menjadi salah satu gejala yang sering dialami pasien Covid-19.
Dalam beberapa kasus, pasien hanya kehilangan penciuman.
Kehilangan penciuman atau rasa dapat menjadi tanda yang biasanya dapat memastikan infeksi virus.
Dilansir dari pemberitaan sebelumnya, sudi yang dipublikasikan di JAMA Network menunjukkan kehilangan penciuman atau anosmia banyak ditemukan pada pasien yang terpapar virus corona.
Dituliskan, olfactory dysfunction (OD) atau disfungsi olfaktorius, didefinisikan sebagai kemampuan mencium, berkurang atau terdistorsi selama mengendus (penciuman orthonasal) atau saat makan (penciuman retronasal).
Kondisi ini sering dilaporkan dalam kasus infeksi virus corona ringan, bahkan asimtomatik atau tanpa gejala.
===
4. Sakit mata

Banyak orang yang dites positif mengidap virus corona mengeluhkan rasa sakit di mata.
Namun, gejala ini masih menjadi perdebatan lantaran saat pandemi yang memaksa orang-orang untuk tinggal di rumah, lebih banyak orang menghabiskan waktu di depan layar kaca.
Disebutkan, kemungkinan penyakit mata yang dialami berkaitan dengan hal tersebut.
===
5. Kurang fokus

Seseorang yang terinfeksi virus ditemukan gejala kurang dapat fokus terhadap sesuatu dan merasa bingung.
Meski begitu, kabut otak atau kebingungan mental masih tidak terlalu sering terjadi pasien Covid-19.
Dari responden yang diuji, hanya sekitar 31,8 persen yang mengalaminya selama penelitian.
===
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: 5 Gejala yang Bisa Menunjukkan Seseorang Terinfeksi Virus Corona"
Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/18/093717865/studi-5-gejala-yang-bisa-menunjukkan-seseorang-terinfeksi-virus-corona?page=all#page2
Penulis : Mela Arnani
Editor : Jihad Akbar
===