Insiden Jalan Tol
CCTV Tol Jakarta-Cikampek Tak Bisa Kirim Gambar, Komnas HAM Panggil Kapolda Metro
Pengelola jalan tol Jakarta-Cikampek mengklaim tidak ada CCTV atau kamera pemantau yang rusak, namun 23 kamera tidak mampu kirim gambar.
"Ya semuanya kan sebetulnya menjadi baru. Karena masyarakat kan masih melihat katanya katanya. Kalau nanti kemudian kita ungkap kan akhirnya jadi baru di masyarakat. Kenapa? Karena sampai hari ini masyarakat sebetulnya hanya mendengar opini. Lihat saja beredar di masyarakat kita beredar opini, orang bikin youtubenya sendiri, orang bikin analisisnya sendiri, tapi dia tidak pernah melihat fakta itu langsung," kata Taufan.
Sementera itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan bahwa ia kooperatif dan terbuka kepada Komnas HAM terkait tewasnya enam anggota Laskar FPI oleh kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek.
Fadil mengungkapkan, ia merasa gembira bisa hadir di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat untuk memberikan keterangan dalam rangka proses penyelidikan Komnas HAM.
"Saya gembira bisa hadir di tempat ini. Polda Metro Jaya, Polri akan sangat-sangat kooperatif dan terbuka dalam proses investigasi yang dilakukan oleh Komnas HAM," kata Fadil, sebelum diwawancarai Komnas HAM.
Fadil mengatakan, kepolisian akan transparan dan memberi ruang kepada Komnas HAM agar proses investigasi menjadi akuntabel. Ia menyatakan, Polri memiliki kepentingan publik untuk membuat kasua tersebut terang benderang.
Menurut Fadil, pihaknya tidak mau membangun narasi terkait kasus tersebut. "Kami akan memberikan fakta yang berbasis sciencetific crime investigation. Kami tidak mau membangun narasi ya. Kami mau menyajikan fakta kami tidak mau membangun narasi dan itu akan kami support," kata Fadil.
Ia pun menegaskan dirinya taat hukum dengan datang memenuhi panggilan permintaan keterangan oleh Komnas HAM. "Saya taat hukum hari ini saya dipanggil saya datang saya datang sendiri, tidak pakai diantar banyak-banyak orang," kata Fadil.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI Ahmad Taufan Damanik mengapresiasi komitmen Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran yang mau hadir dan memberikan keterangan terkait tewasnya enam anggota Laskar FPI.
Taufan mengatakan, Fadil sangat kooperatif karena mau menjelaskan terkait peristiwa tersebut dari perspektif kepolisian.
"Kami tadi sudah memintai keterangan pak kapolda sangat kooperatif. Kami Komnas HAM sangat mengapresiasi bahwa Pak Kapolda dan jajarannya bersedia datang dan terbuka juga menjelaskan dari perspektif dari Kapolda," kata Taufan.
Namun demikian, proses permintaan keterangan tersebut belum selesai mengingat keterbatasan waktu yang ada. Dikatakan, untuk itu kedua pihak sepakat untuk melanjutkan proses permintaan keterangan di lain kesempatan.
Selain itu, ia mengungkapkan Fadil juga menyatakan berkomitmen untuk terbuka terkait dengan bukti-bukti dan keterangan yang dibutuhkan Komnas HAM dalam rangka penyelidikan peristiwa tersebut.
"Ada kesepakatan-kesepakatan karena waktu ini sangat terbatas ya, dan permintaan keterangan ini belum selesai. Kami akan mendalami lagi satu per satu dari berbagai aspeknya termasuk barang bukti, tadi sudah disepakati Kapolda Metro Jaya terbuka dan punya komitmen apa pun yang dibutuhkan oleh Komnas HAM terkait informasi data dan barang bukti yang ingin kami dapatkan," kata Taufan.****
_________________
(Tribun Network/gta/wly)