Vaksin Covid-19 Ada di Depan Mata, WHO Ingatkan untuk Tidak Berpuas Diri: Jangan Lengah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pemerintah negara-negara dunia dan masyarakat untuk tidak lengah meski keberhasilan vaksin Covid-19
"Faktanya adalah saat ini, masih banyak tempat yang mengalami penularan virus Covid-19 yang sangat tinggi, ini jelas menekan keras rumah sakit, unit perawatan intensif, dan tenaga kesehatan," terang Tedros.
Virus corona pertama kali muncul di Wuhan, China sekitar satu tahun lalu.
Kini, ada dua vaksin yang menjanjikan dan kemungkinan akan mendapat otorisasi penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA).
Pada akhir tahun ini, kemungkinan akan ada sekitar 20 juta warga Amerika Serikat yang mendapatkan vaksin.
Setidaknya, hal tersebut dapat membantu meredakan lonjakan kasus virus corona di negara paling terdampak Covid-19 di dunia itu.
Akan tetapi, pada Jumat (4/12/2020), pakar darurat WHO Mike Ryan juga memberikan peringatan untuk tidak berpuas diri dengan peluang mulai tersedianya vaksin Covid-19.
Mike Ryan mengatakan, meskipun vaksin merupakan bagian utama dari pertempuran melawan Covid-19, vaksin saja tidak akan serta-merta mengakhiri pandemi virus corona.
"Vaksin tidak sama dengan nol Covid-19," kata Mike Ryan.
Selain itu, Mike Ryan juga menyampaikan, beberapa negara tetap harus mempertahankan langkah-langkah pengendalian wabah yang sangat kuat untuk beberapa waktu ke depan.
Sebab kalau tidak, negara-negara itu akan berisiko mengalami ledakan kasus infeksi Covid-19 dan pandemi akan naik-turun dengan drastis seperti mainan yo-yo.
"Kita berada dalam momen penting di beberapa negara. Ada sistem kesehatan di beberapa negara yang berada di titik kolaps," kata Mike Ryan, tanpa mengacu atau menyebut nama negara tertentu.
PELUNCURAN COVAX
WHO telah mendukung program skema vaksin global COVAX yang berupaya untuk memastikan distribusi vaksin Covid-19 yang adil dan merata.
Hingga saat ini, COVAX telah diikuti oleh 189 negara.
Kepala ilmuwan WHO mengatakan, dirinya berharap setengah miliar dosis vaksin akan tersedia untuk didistribusikan oleh skema COVAX pada kuartal pertama 2021.