Cerber Mangkuk (33-TAMAT) : Membentur Aspal

Tiap kali tutup dirijen diputar, Mr Rahman ketakutan dan berusaha melepaskan tali yang mengikat kaki dan tangannya. "Jangan Pak .. Om .. Tuan .......

Editor: aminuddin
ISTIMEWA
Ilustrasi 

Kalau bukan ke saya, ke siapa lagi kan?"

Ha ha ha ...

"Cerdas juga Tuan," kata William.

"Tapi maafkan saya Tuan Rahman, saya akan tetap buka tutup dirijen ini ..."

Mr Rahman menjerit histeris ...

"Tolong ... Toool .. Oong!"

Byuur ...

Bensin disiramkan ke sekujur tubuh Mr Rahman.

Lepas itu, korek api dinyalakan ...

Byaaar ...

Seketika api menyala ..

Membakar seketika tubuh Mr Rahman yang sempat menjerit histeris, minta tolong ...

Suara itu makin lama makin melemah bersamaan dengan tibanya Letnan Ratna dan tim sergap di lokasi kejadian.

Tembak menembak pun tak terelakkan.

William berhasil kabur dengan melompat dari jendela.

Berlari kencang di atap rumah ..

Dia tak menyadari lima sniper telah membidiknya ..

Saat hendak melompat ke jalan, tembakan pun dilepaskan.

Menembus kepala, leher dan punggung William ...

Tak ada suara jeritan.

Tewas di tempat dengan kepala membentur aspal ...

Cerber Mangkuk (33-TAMAT)

Membentur Aspal

Oleh WAK AMIN

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved