Berita Muaraenim
Orangtua Bercerai, Bocah 4 Tahun Ini Ditinggal Sendiri di Pasar Inpres Muaraenim, Kini Diasuh Bibi
Viral di media sosial seorang anak perempuan berusia empat tahun ditemukan sendirian di Pasar Inpres Muaraenim.
SRIPOKU.COM, MUARA ENIM - Viral di media sosial seorang anak perempuan berusia empat tahun ditemukan sendirian di Pasar Inpres Muaraenim.
Anak tersebut diketahui bernama Putri Wulandari (4), merupakan warga Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel).
Putri diketahui selama ini tinggal bersama tantenya bernama Septi Agustina (18).
Karena kedua orangtua Putri bercerai.
Namun Putri sempat dibawa ibu kandunganya bernama May sekaligus kakak kandung dari Septi.
Ternyata bukannya diurus oleh ibu kandungnya, anak berusia empat tahun itu malah ditinggal di Pasar Inpres Muaraenim, Sumatera Selatan (Sumsel).
Septi pertama kali mengetahui keberadaan keponakannya tersebut dari viralnya video dan foto Putri di media sosial.
Septi diberitahu temannya perihal keberadaan Putri yang tengah viral.
Begitu Septi cek ternyata benar, anak yang berada di pasar tersebut merupakan keponakannya.
"Kemarin ibunya datang mengambil keponakan saya ini, saya kira akan diantarkan ke bapak kandungnya, ternyata tidak dan diketahui ditinggalkan di pasar Inpres Muara Enim," jelas Septi yang merupakan adik kandung dari May ibu dari Putri Wulandari di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Muara Enim, Selasa (1/12/2020) sekira pukul 16.00.
Semenjak orangtua Putri Wulandari (4) warga Bandar Agung, Kabupaten Lahat, bercerai, nasibnya cukup miris sehingga Septi Agustina (18) warga Perumahan PJKA Lahat bertekad akan mempertahankan dan mengasuh keponakannya sendiri semampunya.
Septi mengatakan, begitu tahu keponakannya berada di Muaraenim, dirinya langsung menuju bergegas ke Polres Muara Enim dengan naik taksi.
Namun begitu tiba di Mapolres Muaraenim, ternyata keponakannya sudah dibawa ke Dinas Sosial Kabupaten Muara Enim.
Kemudian Septi diantar oleh anggota Polres Muara Enim ke Kantor Dinsos dan akhirnya bisa bertemu dengan keponakannya.
"Saya heran dan kaget, sebab menyangka keponakannya berada di Empat Lawang tempat ayahnya, ternyata ada di Muara Enim," jelasnya.
Masih dikatakan Septi, sebelumnya, ibunya memang menderita penyakit Ayan, dan jika kumat mulutnya berbusa dan tidak sadar jika telah melakukan sesuatu termasuk jika telah memukul anaknya.
Mengenai keponakannya sampai ditinggal ibunya, ia tidak tahu penyebabnya sebab nomornya telah diblokir ayuknya (May,red).
Kemungkinan gara-gara tidak senang dirinya mengasuh keponakannya.
Sementara itu Kadinsos Muaraenim Drs Bhakti MSi, saat ini, tantenya telah datang menjemput keponakannya.
Sepertinya Putri juga mengenal Septi sebagai bibinya.
Namun pihaknya tidak langsung percaya, selain melihat KTP dan memberikan surat Berita Acara penyerahan, juga akan mengantar Putri dan Septi ke tempat tinggal sembari akan cross chek dengan Pemerintah setempat untuk memastikan Putri tersebut adalah benar keponakannya.
"Kita lebih baik antisipasi, sebab status Putri tadi adalah anak negara dan akan diserahkan ke Panti Asuhan di bawah pengawasan Pemerintah," kata dia.(*)