sumsel
Keruk Keuntungan Rp 306,5 Miliar dari Sumsel: Begini Keterlibatan Khofifah di Bumi Sriwijaya
Digelar di Palembang, Misi Dagang dan Investasi Akselerasi Perdagangan Jawa Timur dan Sumsel tersebut menghasilkan Rp 306,5 miliar.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Gubernur Khofifah kembali memimpin Misi Dagang, program pemerintah provinsi Jawa Timur, untuk mendorong perdagangan antarprovinsi dan antarpulau.
Rabu (2/12/2020), Gubernur Khofifah memimpin kegiatan Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Digelar di Palembang, Misi Dagang dan Investasi Akselerasi Perdagangan Jawa Timur dan Sumsel tersebut menghasilkan transaksi Rp 306,5 miliar.
Kegiatan ini diharapkan akan menjadi pendorong pemulihan ekonomi antar dua daerah.
Dalam Misi Dagang tersebut, Gubernur Khofifah bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menandatangani sejumlah MoU Kerjasama Pembangunan Daerah Provinsi Jatim dengan Sumsel.
Selain itu, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama di sektor Perindustrian, Perdagangan, Pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) serta investasi.
"Tentu misi dagang ini sebagai pemantik saja. Kita berharap setelah kegiatan ini, transaksi dan interaksi antarpelaku usaha bisa terus terjalin," terang Khofifah.
Pasalnya, dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumsel.
Kerjasama tersebut tentang Penanaman Modal, Perjanjian Kerjasama antara Jamkrida Jatim dan Jamkrida Sumsel tentang Penjaminan Bersama atas Produk Penjaminan.
Lebih lanjut, Misi Dagang ini diikuti oleh 45 pelaku usaha dari Jatim, dan sebanyak 114 pelaku usaha dari Sumsel.
Khofifah menyebutkan, melalui kegiatan ini, ia ingin memperkuat koneksi yang erat dan jejaring antara buyer dan trader dari kedua provinsi. Langkah ini dibangun dengan berbagai inisiasi perluasan jaringan.
Selain itu, lanjutnya, diharapkan bisa memberikan daya ungkit dan pembangkit ekonomi akibat pandemi covid-19 sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih produktif diantara kedua provinsi.
Termasuk dilakukan dalam berbagai format, seperti vocational training, managerial skill dari sektor pertanian, peternakan, serta format UMKM.
“Jadi masing-masing kita bisa menemukenali apa yang menjadi keunggulan dan andalan Sumsel dan Jatim. Kita saling melakukan sinergi, kolaborasi saling melengkapi,” kata orang nomor satu di Jatim ini.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Disperindag Prov. Jatim Drajat Irawan mengatakan, selama 2020, Misi Dagang telah berlangsung 4 kali, yakni di Medan, Pekanbaru, NTT, dan Palembang.