Luhut Minta KPK
Luhut Minta KPK Tak Berlebihan Periksa Edhy Prabowo, Ada Apa Ya?
Menteri Ad Intertim KKP Luhut Binsar Pandjaitan tiba-tiba meminta agar pihak KPK agar pemeriksaan Edhy Prabowo tak berlebihan.
"Saya minta KPK juga periksa sesuai ketentuan yang bagus saja, jangan berlebihan. Saya titip itu saja. Tidak semua orang jelek, banyak orang yang baik kok," katanya di Gedung KKP, Jakarta, Jumat (27/11/2020).
Diketahui, KPK menetapkan Edhy sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait izin ekspor bibit lobster.
Dalam kasus ini, Edhy diduga menerima uang hasil suap terkait izin ekspor bibit lobster senilai Rp 3,4 miliar dan 100.000 dollar AS melalui PT Aero Citra Kargo (PT ACK).
PT Aero Citra Kargo diduga menerima uang dari beberapa perusahaan eksportir bibit lobster karena ekspor hanya dapat dilakukan melalui perusahaan tersebut dengan biaya angkut Rp 1.800 per ekor.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan, berdasarkan data, PT ACK dimiliki oleh Amri dan Ahmad Bahtiar.
Namun diduga Amri dan Bahtiar merupakan nominee dari pihak Edhy Prabowo dan Yudi Surya Atmaja.
"Uang yang masuk ke rekening PT ACK yang diduga berasal dari beberapa perusahaan eksportir benih lobster tersebut, selanjutnya di tarik dan masuk ke rekening AMR (Amri) dan ABT (Ahmad Bahtiar) masing-masing dengan total Rp 9,8 miliar," kata Nawawi, Rabu (25/11/2020).
Ingat Cuitan 11 Bulan Lalu
Menkopolhukam Mohammad Mahfud MD mengungkap cuitan di akun twitter 11 bulan lalu.
Cuitan itu dia buat setelah pertemuan dengan Komjen Pol Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama komisioner KPK lainnya.
Pertemuan berlangsung di Kantor Menkopolhukam di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Saat itu, kata Mahfud MD melalui akun twitternya, Rabu (25/11/2020) malam ini, Komjen Firli Bahuri berjanji akan berbuat yang terbaik.
"Cuitan sy bhw Ketua KPK Pak Firli Bahuri bilang, "Meski orng bilang kami tdk baik tp kami akan berbuat yg terbaik", itu bkn baru sy nyatakan stlh Menteri KKP di-OTT hr (26/11) ini", ujar Mahfud MD melalui twitter.
Seperti diberitakan, Edhy Prabowo ditangkap penyidi KPK setelah tiba di Bandara Soekarno sepulang dari Amerika Serikat, Rabu (25/11/2020) dini hari.
Diduga, Edhy Prabowo terlibat dalam kasus korupsi ekspor benur atau bibit udang lobster.