news

Ali Kalora Licin Bak Belut, 5 Tahun Diburu Belum Tertangkap: Pernah Pakai Drone Saat Disergap Monyet

Sudah lima tahun perburuan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora tak membuahkan hasil.

Editor: Wiedarto
youtube
Ali Kalora, pimpinan MIT Poso 

Pada April lalu, seorang petani menjadi korban.

Aksi itu direkam oleh kelompok Ali Kalora dan disebarkan ke kelompok jihadis di Indonesia dan luar negeri.

Tujuannya untuk memberitahu kelompok teror di luar negeri tentang keberadaan mereka "dengan harapan akan mendapat bantuan logistik".

"Dan sebagai bukti mereka tetap setia kepada ISIS (kelompok yang menamakan diri Negara Islam)."

Karena itu baginya, tidak ada jalan lain selain menyiapkan pasukan khusus.

"Ini bukan kelompok yang bisa digalang dengan lunak. Mereka ini prinsipnya membunuh atau terbunuh. Dialog juga tidak bisa."

'Utamakan pendekatan pidana untuk menangkap Ali Kalora'

Tapi di sisi lain, Koalisi Jaringan Masyarakat Sipil menyerukan ke kepolisian agar mengutamakan pendekatan pidana bukan militer untuk menangkap Ali Kalora.

Perwakilan koalisi dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhamad Isnur, meminta supaya peristiwa yang terjadi di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, "tidak dijadikan justifikasi untuk melakukan kekerasan baru terhadap sipil".

"Makanya kami sampaikan, ini ranah keamanan, hukum pidana yang mana kendalinya berada di bawah kepolisian," imbuh Isnur kepada BBC News Indonesia.

Pihaknya juga meminta pemerintah pusat dan pemda untuk melakukan pemulihan kepada warga setempat serta membangun kembali rumah yang dibakar.

"Jangan sampai warga jadi takut dan malah seperti tidak mendapat perlindungan."

Apa strategi baru aparat keamanan?

Kapolda Sulawesi Tengah, Rakhman Baso, menyatakan belum ada rencana penambahan pasukan ataupun menerjunkan pasukan khusus untuk memburu Ali Kalora dan kelompoknya.

Kendati dia mengakui, perburuan pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu terhambat kondisi geografis.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved