Syekh Ali Jaber Siap Rela Dicabut Statusnya Sebagai Warga Negara Indonesia, Jika Lakukan Hal Ini!
Sepak terjang Syekh Ali Jaber sebagai pendakwah dalam menyiarkan Islam hingga ke Tanah Air pun penuh dengan cerita.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
"Nggak usah yang lain-lain sudah pusing, Bahasa Indonesia mudah dan 4 kata ini sering dipake oleh orang Indonesia," tambah Syekh Ali Jaber.
"Apa kabar, bagus, mau kemana, aku cinta kepadamu, itu aja," ungkap Syekh Ali Jaber.
"Nggak usah pusing-pusing, Bahasa Indonesia mudah," lanjutnya.
Lalu, Syekh Ali Jaber mulai mempraktekkan ketika bertemu dengan orang Indonesia.
"Dengan tulus hati saya setiap bertemu orang itu aja yang saya sampaikan Assalamu'alaikum apa kabar, bagus, mau kemana, aku cinta kepadamu," ungkapnya.
"Subhanallah, sedikit-sedikit belajar," ucapnya.
Baca juga: Fakta-fakta Ulama Asal Madinah Syekh Ali Jaber, Istrinya Orang Lombok dan Kakeknya Asli Orang Jawa
Singkat cerita, Syekh Ali Jaber sempat ceramah bersama dengan Ustaz Yusuf Mansur.
Ustaz Yusuf Mansurlah yang mendorong Syekh Ali Jaber harus menguasai Bahasa Indonesia.
"Karena dulu ketika pertama kali dakwah yang bantuin Ustaz Yusuf Mansur sendiri," akui Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber pun terus mempelajari Bahasa Indonesia meski dinilai oleh ibu-ibu bahasanya lucu karena masih belum lancar.
Pada tahun 2011 Syekh Ali Jaber diundang ke acara buka puasa bersama bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lalu, Syekh Ali Jaber mendadak diminta untuk berceramah di acara tersebut.
"Ditunjuk untuk mengisi, saya kaget apa yang mau saya isi, ada pak Presiden lagi, akhirnya saya beranikan diri berbicara," ujarnya.
Protokol pun menyampaikan jika waktu Syekh Ali Jaber 10 menit dalam menyampaikan ceramah.
Namun, ternyata panitia salah hitung waktu yakni masih 40 menit lagi menunggu buka puasa.