Copot Baliho Rizieq dan Disuruh FPI Pasang Lagi, Pangdam Jaya: Satpol PP kok bisa takut sama mereka

"Lah emang dia siapa? Organisasi apa? Kok pemerintah yang jelas Satpol PP, kok bisa takut sama mereka,"

Editor: Hendra Kusuma
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman Copot Baliho Rizieq dan Disuruh FPI Pasang Lagi, Pangdam Jaya: Satpol PP kok bisa takut sama mereka 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman Gemas Sat Pol PP Didemo Saat Copot Baliho Habib Rizieq dan mempertanyakan kapasitas FPI sebagai apa, karena sudah jelas pemasangan spanduk itu tidak berizin dan melanggar aturan.

Pangdam Jaya pun menjelaskan kronologis bagaimana Sat Pol PP Copot Baliho Rizieq dan Disuruh FPI Pasang Lagi sehingga membuatnya perlu turun tangan bersama Polri dan Sat Pol PP.

Karena ada reaksi dari pihak FPI terkait penurunan spanduk dan Baliho Habib Rizieq ini, maka menurut Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, memiliki kewajiban untuk membantu menertibkan baliho yang masih terpasang.

Namun perintah Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman ini, mendapatkan kritik dari beberapa pihak baik itu pengamat hukum dan aktivis.

Salah satunya Aktivis HAM Haris Azhar, yang mengingatkan jangan sampai peristiwa lama dan kisah pemerintahan Orde Baru terulang.

Dia berharap semua pihak bersikap bijak terkait kondisi ini, begitupun penertiban baliho Habib Rizieq dalam penegakan hukum masih ada Pol PP dan pihak kepolisian. Mengapa harus TNI.

"Bisa kalau sampai TNI turun tangan, apakah ada sesuatu yang mengkhawatirkan?" tanya Haris Azhar.

"TNI dilibatkan kan ada dua tugas yang konvensional, satu yang non perak perang dan 2 yang perang. Yang perang menurut saya Rizieq Shihab itu bukan sesuatu yang bisa dikatakan sebagai entitas perang dalam artian hukum," ujar Haris Azhar saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Petang TV One, pada Minggu (22/11/2020).

Menanggapi hal ini Pandam Jaya menjelaskan Kronologis Mengapa TNI Turun.

Juga menceritakan awal mengapa personelnya bisa turun tangan mencopot baliho dan spanduk Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Hal tersebut disampaikan Dudung Abdurachman di Markas Kodam Jaya, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin (23/11/2020).

Mulanya kata Dudung Abdurachman,   tindakannya yang memerintahkan langsung TNI untuk mencabut baliho Habib Rizieq Shihab menuai pro dan kontra.

Walau begitu menurut Dudung Abdurachman lebih banyak pihak yang setuju dengan langkahnya itu.

Dudung Abdurachman mengatakan pihak yang menentang pasti tak tahu kisah dibalik peristiwa tersebut dapat terjadi.

"Kritikan itu paling sedikit yang dukungnya banyak, yang mengkritik itu tidak tahu ceritanya bagaimana penurunan baliho," ucap Dudung Abdurachman, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV, pada Selasa (24/11/2020).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved