Habib Rizieq
Hampir 1.000 Baliho Habib Rizieq di Jakarta Diturunkan, Merembet ke Daerah-daerah
APARAT gabungan Pol-PP, Polri dan TNI, mencopoti baliho bergambar Habib Rizieq yang tidak berizin di Jakarta. Penurunan ini mulai merembet ke daerah.
SRIPOKU.COM -- Penurunan baliho penyambutan kedatangan dan bergambar pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq Habib Rizieq dan spanduk ilegal, yang tersebar di seluruh wilayah ibukota Jakarta, dicopoti oleh aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP.
Bukan hanya di wilayah DKI Jakarta, aksi penurunan baliho Habib Rizieq itu kemudian juga merembet ke berbagai daerah di Indonesia.
Di Jakarta, penurunan baliho Rizieq iru dilakukan atas perintah Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrachman. Alumni Akmil 1988 itu mengklaim bahwa anak buahnya sudah menurunkan hampir 1.000 baliho dan spanduk bergambar Rizieq Shihab dari sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta.
”Sampai saat ini, hampir 900-an (spanduk dan baliho) di DKI (ditertibkan), bahkan ada warga yang ikut turunkan,” kata Dudung kepada awak media di Markas Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Senin (23/11).
Baca juga: Kapolda Irjen Fadil Dukun Pangdam Jaya Copoti Baliho Habib Rizieq
Baca juga: Pangdam Jaya : Saya dan Polisi Akan Bertindak Jika Reuni 212 Tetap Digelar
Dudung menegaskan, jumlah tersebut masih bisa bertambah karena pihaknya masih berupaya melakukan penurunan baliho dan spanduk.
”Masih berlanjut, momentum serangan jangan berhenti, masih banyak. Saya masih banyak pengaduan dari masyarakat, ini belum dicopot,” ungkap Dudung.
Dari pantauan Tribun Network hari Senin (23/11), baliho dan spanduk bergambar Habib Rizieq di Jakarta memang memang mulai terlihat sepi. Di sekitar kediaman Rizieq di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat misalnya.
Sepanjang ruas Jl Petamburan yang dulu banyak bertebaran spanduk dan baliho bergambar pimpinan FPI itu, mulai terlihat bersih. Tak ada lagi gambar ulama tersebut.
Di sana memang terlihat bekas adanya baliho ataupun spanduk yang usai dicopot TNI-Polri bersama Satpol PP. Hal tersebut ditandai masih banyaknya kerangka bambu bambu kosong bekas tempat terpasangnya baliho Rizieq.
Hanya saja, memang ada beberapa spanduk kecil yang tampak masih tersisa di sekitar jalan Petamburan. Namun jumlahnya bisa dihitung jari.
Penurunan baliho ini dilakukan pasukan TNI sebenarnya banyak dikritik oleh berbagai elemen masyarakat yang merasa bahwa bukan tugas TNI turut ikut mengurus baliho. Pekerjaan tersebut dinilai bukan tugas TNI, melainkan Satpol PP.
Namun Pangdam Jaya mengatakan tidak peduli dengan kritikan tersebut. Ia mengatakan, meski banyak yang mengkritik, pada saat bersamaan ia juga mendapat banyak dukungan atas langkah tersebut.
”Kritikan sedikit, dukungan banyak, yang ngeritik tidak tahu ceritanya penurunan baliho,” kata Dudung.
Dudung Abdurachma menegaska, Satpol PP sebenarnya sudah berulang kali menurunkan baliho tak berizin itu. Namun, berkali-kali pula baliho itu dinaikan kembali oleh pendukung dan simpatisan Habib Rizieq.
Belum lagi adanya penolakan yang muncul setiap kali Satpol PP akan menurunkan spanduk itu. "Penurunan sudah 2 bulan lalu, karena yang menurunkan Pol PP kemudian diadang FPI, didemo dan dipasang lagi. Emang dia siapa? Organisasi apa?," kata Dudung.