Berita Palembang

CERITA Zumari 6 Tahun Buka Usaha Kemplang Panggang di Jalan Puncak Sekuning Gang Pulau Palembang

Zumari membagikan tips cara memanggang kemplang agar tidak mudah hangus dan tetap renyah.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/Maya Citra Rosa
Zumari dan karyawannya sedang memanggang kemplang di Jalan Puncak Sekuning Gang Pulau RT 21 RW 06 Palembang. 

2. Kemudian, kemplang yang sedang dipanggang harus terus dibolak balik, hingga bentuk kemplang mengembang dan terlihat warnanya berubah menjadi lebih kekuningan.

3. Setelah itu, kemplang dilepaskan dari penjepit, dan untuk menghasilkan kemplang panggang yang berbentuk bagus, kemplang ditekan dengan alat khusus, agar bentuk kemplang tidak melengkung dan mudah dipacking.

“Harus dipukul pakai alat yang rata seperti kayu khusus ini, jadi bentuk kemplangnya lurus tidak melengkung,” ujarnya.

4. Tidak sampai disana, kemplang yang sudah matang tidak langsung dimasukkan kedalam plastik, namun harus menunggu hilang panas dan dibiarkan sekitar 5-10 menit untuk membuat kemplang lebih renyah.

“Kalau langsung dimakan memang seperti alot, tapi tunggu 5 sampai 10 menit, tekstur kemplang berubah renyah,” ujarnya.

Zumari juga menjual berbagai jenis kemplang panggang seperti sebutan kemplang dusun, kemplang ikan sepat, ikan sarden dan ikan tenggiri, tentunya dengan harga yang relatif terjangkau, mulai dari Rp.10.000-20.000 per kantong tergantung ukuran.

“Harganya beda-beda, yang paling favorit orang itu ya kemplang dusun, kami ambil dari dusun Muara Beliti langsung, karena memang lebih keliatan bantat tapi renyah,” ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved