Bandar Narkoba Besar di OKI Lolos Penggerebekan Ternyata Pernah Bunuh Orang, Kemana-mana Bawa Senpi
"Peran R ini sangat krusial di sana karena merupakan orang utama yang mengatur keluar masuknya jalur narkoba jenis sabu-sabu ke wilayah Kayuagung,"
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - Seorang bandar narkoba di di Desa Ulak Jermun, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten OKI dengan inisial R lolos dari penggerebekan aparat kepolisian pada Rabu (10/11/2020).
Pasca penggerebekan, terkuak fakta baru dari sosok bandar tersebut, yakni dikabarkan pernah melakukan pembunuhan dan kerap melakukan kekerasan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Palupessy, Sabtu (14/11/2020).
Baca juga: Aksi Bobol Rekening Memanfaatkan Kode One Time Password, Ada Warga IT I Palembang Merugi 7,6 Juta
Dikatakan Alamsyah, target operasi yang juga merupakan bandar utama tersebut ditetapkan menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) karena berhasil kabur saat hendak ditangkap.
Dari hasil laporan yang didapatkan, DPO tersebut juga pernah melakukan tindak pidana lain, seperti pembunuhan.
"Peran R ini sangat krusial di sana karena merupakan orang utama yang mengatur keluar masuknya jalur narkoba jenis sabu-sabu ke wilayah Kayuagung, SP Padang, dan sekitarnya," kata Alamsyah.
Baca juga: Dianggap Lalai, Nasib Wanita di Video Syur Mirip Gisel Diungkap Hotman, Korban Justru Bisa Dipenjara
Alamsyah mengatakan, R juga kerap membawa senjata api rakitan dan dikenal tidak segan-segan melakukan kekerasan terhadap orang yang menghalangi bisnisnya.
Bahkan, ada laporan jika ada korban pembunuhan yang dilakukannya.
"Namun itu masih akan kita selidiki," kata Alamsyah.
Dilanjutkannya, dengan kegiatan bisnis narkoba yang dilakukan R, masyarakat sekitar sangat terganggu dan dan merasa dirugikan. Terutama demi keberlangsungan generasi muda di masa mendatang.
"Mayoritas pemuka adat, pemuka agama, sesepuh, dan perangkat desa mendukung langkah yang kita lakukan agar wilayahnya terbebas dari peredaran barang haram.
Namun memang ada kelompok minoritas (keluarga dari R) yang mencoba menghalangi penggerebekan," kata Alamsyah.
Baca juga: Denny Siregar Mendadak Minta Maaf dan Hapus Cuitan di Twitter, Diledek Banci Langsung Buat Bantahan
Keadaan semakin ironis, pelaku juga sengaja menyasar para pelajar dan mengedarkan narkotika dengan paket kecil sehingga menarik minat para pelajar untuk mengkonsumsi narkotika.
"Parahnya lagi sindikat ini juga sengaja menjual paketan sabu kecil dengan harga Rp. 10, 20 hingga 50 ribu untuk menyasar anak-anak sekolahan, dan kaum pemula.
Setiap bulannya mampu menjual hingga ratusan gram sabu-sabu," tegas Kapolres.