news
Tipu Daya Cina Terbongkar: Peralatan Tempur Rusak Dikemas Ulang Lalu Dijual Lagi, Bikin Kapok Afrika
China, selama ini kerap berbusung dada karena persanjataannya mampu menaklukan dunia.
Dinamai ulang sebagai BNS Joyjatra dan BNS Nobojatra, keduanya mengalami cacat dan tidak terpakai.
Pada 2020, pihaknya mengamankan dua fregat 053H3 Tiongkok, diubah menjadi BNS Umar Farooq dan BNS Abu Ubaidah.
Segera, keduanya juga menghadapi masalah seperti radar navigasi dan sistem senjata yang tidak berfungsi.
Tak hanya negara Afrika, Myanmar yang memiliki hubungan politik-militer yang erat dengan China pun telah menyatakan ketidaksenangannya atas peralatan militer China yang diterimanya.
Dan tak ketinggalan saudara besi dari China, Pakistan. Itu juga tidak luput dari tipu daya Cina dalam hal pengkhianatan komersialnya.
Angkatan Laut Pakistan mendapatkan fregat F22P Tiongkok yang telah diperbarui tetapi dilaporkan mereka tetap terganggu dengan hambatan teknis.
Di sinilah letak pelajaran sekaligus peluang bagi India. India baru yang berlomba-lomba untuk menjadi negara mandiri dengan barang dan manufaktur maksimum dilakukan secara lokal.
Sebagai bagian dari AtmaNirbhar India juga sedang mencari cara untuk menciptakan industri pertahanan khusus yang besar dan sekaligus memenuhi kebutuhan negara juga.
Mengikuti contoh itu, baru-baru ini pemerintah India juga telah membuka sektor pertahanan untuk perusahaan swasta. Di mana selama beberapa dekade mengizinkan sektor swasta adalah hal tabu di India, seperti membuat peralatan militer, mesin, kendaraan yang berbeda dengan menciptakan kebijakan pertahanan yang baru dan didorong oleh inovasi.
Beberapa konglomerat India yang sangat terkenal yang telah berkontribusi pada manufaktur pertahanan nasional yang sangat menguntungkan senilai 620 miliar dollar AS, adalah TATA, Mahindra & Mahindra, L&T, Hero Group, selain Bharat Forge, PSU seperti HAL, BEL, BHEL, dan beberapa lainnya. start-up.
Tidak ada keraguan bahwa perusahaan India, baik sektor swasta maupun PSU memiliki standar kualitatif yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan China.
Hal ini terbukti dari lonjakan besar ekspor persenjataan India yang tercatat dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan spektakuler sebesar 700% dari Rs 1.521 crore pada 2016-17 menjadi Rs 10.745 crore pada 2018-19.
Meskipun saat ini, importir utama perangkat keras militer India adalah Myanmar, Sri Lanka, dan Mauritius.
Kelihaian dalam manuver diplomatik dan pemasaran dapat membuat negara tersebut mengamankan kontrak militer penting ke negara-negara seperti Vietnam, Mongolia, Filipina, Brasil, negara-negara di Asia Tengah, dan tentu saja, banyak juga di Afrika.
Artikel ini telah tayang di intisari-online.com dengan judul Kecongkakan China Punya Senjata Militer Bejibun Sampai Berani Gertak Negara Manapun, Negara Afrika Ini Malah Bocorkan Bobroknya Peralatan Tempur China, Sampai Kecewa Setelah Membelinya
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Negara Afrika Ini Bocorkan Bobroknya Peralatan Tempur China, Kendaraan Lapis Baja Bocor saat Latihan
