Mengenal Sosok Pendamping Trump, Mike Pence Dikenal Tenang Dalam Hadapi Situasi

Dua sosok yang menjadi pendamping dalam Pilpres AS 2020 Kamala Harris yang mendampingi Joe Biden, serta Mike Pence yang menjadi pendamping Trump.

Editor: adi kurniawan
handout
Mike Pence yang menjadi pendamping Trump dalam Pilpres AS 2020. 

SRIPOKU.COM -- Dibelakang dua kandidat calon presiden yakni Joe Biden dan Donald Trump, ada dua sosok yang kini juga menjadi sorotan.

Keduanya adalah sosok Kamala Harris yang mendampingi Joe Biden, serta Mike Pence yang menjadi pendamping Trump dalam Pilpres AS 2020.

Lantas, siapakah Mike Pence, dan bagaimana karier politiknya selama ini?

Mike Pence terpilih sebagai Wakil Presiden AS bersama Presiden Donald Trump pada 2016.

Kemudian, ia dilantik sebagai Wakil Presiden AS pada 20 Januari 2017.

Dilansir dari Biography (8/10/2020), Mike Pence awalnya merupakan pembawa acara radio dan TV konservatif pada 1990-an.

Pence menjajal masuk ke dunia politik dengan mencalonkan diri untuk Kongres pada 1988 dan 1990. Namun, ia gagal dalam kesempatan itu.

Setelah kehilangan dua tawaran untuk kursi kongres AS, Mike Pence berhasil mencalonkan diri di Kongres pada 2000.

Baca juga: Biaya Umrah Selama Pandemi Naik, Paling Murah Rp 26 Juta Berikut Rinciannya

Baca juga: Suara Joe Biden Melonjak 138.000 di Michigan, Ternyata Salah Ketik Pilpres AS dan Indonesia Mirip

Mendaki jajaran kepemimpinan Republik, Mike Pence diangkat sebagai Kepala Komite Studi Republik pada 2005.

Tetapi, ia tidak berhasil dalam upayanya menjadi pemimpin minoritas pada 2006, kalah dari John Boehner dari Ohio.

Dua tahun kemudian dia terpilih dengan suara bulat untuk posisi yang kuat yakni sebagai ketua konferensi Partai Republik.

Sebagai ketua konferensi, ia menggambarkan dirinya sebagai seorang kristen, konservatif, dan Republikan.

Menjadi Gubernur Indiana

Pada 2012, Pence terpilih sebagai Gubernur Indiana dan membangun kembali portofolio konservatif.

Sejumlah gebrakan dilakukan oleh Pence pada 2013, seperti menutup kesepakatan dengan pengembalian 1,1 miliar dollar AS dan pemotongan pajak terbesar dalam sejarah negara bagian.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved