Pemilu AS

Donald Trump Semakin Berang, Tuntut Hitung Ulang di Tiga Negara Bagian

CALON petahana Donald Trump, menunjukkan kemarahan dan meminta penghitungan ulang di tiga negara bagian. Sekalipun ia diunggulkan.

Editor: Sutrisman Dinah
kompas.com
Presiden AS Donald Trump 

SRIPOKU.COM -- Tim kampanye pasangan calon presiden petahana Donald Trump-Mike Pence, mengajukan gugatan di tiga negara bagian. Sebelumnya, ia meminta Supreme Court (Mahkamah Agung) memerintahkan penghentian penghitungan hasil Pemilu Amerika Serikat 2020.. 

Ketiga negara tersebut adalah Pennsylvania, Michigan, dan Georgi, yang termasuk yang termasuk swing state.  Dalam perhitungan suara masih menyisakan enam nengara bagian, Trump tertinggal jauh di belakang Joe Biden. 

Untuk memenangkan Pemilu Presiden AS, calon harus mengumpulkan 270 suara Electoral College (Dewan Elektoral). Sampai Kamis (5/11) pagi WIB, Joe Biden sudah mendulang 264 suara elektoral, atau butuh enam suara dukungan Dewan Elektoral.

Pengajuan gugatan ini bergabung dengan tuntutan hukum Partai Republik di Pennsylvania dan Nevada. Tim kampanye Trump menuntut akses bagi pengamat kampanye ke lokasi penghitungan surat, termasuk masalah surat yang absen.

Di satu lokasi Michigan yang dipertanyakan,  seperti dikutip Tribunnews.com dari The Associated Press menyaksikan pengawas pemilu dari masing-masing calon ikut memantau penghitungan. 

Tim kampanye Trump berusaha untuk turun tangan dalam kasus Pennsylvania di Mahkamah Agung terkait apakah surat suara yang diterima hingga tiga hari setelah pemilihan dapat dihitung, ujar wakil manajer kampanye Justin Clark.

Baca juga: Joe Biden Dekati Kemenangan, Butuh Enam Suara Elektoral untuk Capai 270

Baca juga: Jika Trump dan Biden Suaranya Seri atau Sama-sama Tak Penuhi 270 suara, Begini Skenarionya

Tindakan tersebut mengungkap munculnya strategi hukum yang selama ini diisyaratkan oleh Trump, jauh sebelum pemungutan penghitungan suara berlangsung .

Tim kampanye Trump juga meminta penghitungan ulang di Wisconsin, dari hasil penghitungan sementara kemenangan diraup Joe Biden.

Manajer kampanye Bill Stepien mengungkapkan, ada 'ketidakberesan di beberapa daerah Wisconsin'. Namun tidak dirinci ketidakberesan tersebut.

Tim kampanye Trump menyerukan, penghentian sementara penghitungan di Michigan dan Pennsylvania sampai diberikan akses "berarti" di banyak lokasi serta diizinkan untuk meninjau surat suara yang telah dibuka dan diproses.

Sementara itu, tidak ada laporan penipuan atau masalah dalam surat suara di luar Pennsylvania.

Negara bagian itu memiliki 3,1 juta surat suara sehingga butuh waktu untuk dihitung.

Jaksa Agung Pennsylvania Josh Shapiro mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan CNN, gugatan itu "lebih merupakan dokumen politik daripada dokumen hukum."

"Ada transparansi dalam proses ini. Penghitungan telah berlangsung. Ada yang mengamati penghitungan ini dan penghitungan akan dilanjutkan," katanya.

Gugatan di Michigan mengklaim Menteri Luar Negeri Jocelyn Benson, seorang kader dari Partai Demokrat, mengizinkan surat suara yang tidak hadir dihitung tanpa tim pengamat bipartisan serta penantang.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved