Kekerasan di Perancis
Presiden Emmanuel Macron Mengaku Paham atas Kemarahan Umat Islam
PRESIDEN Emmanuel Macron memahami kemarahan umat Islam atas penerbitan kartun Nabi Muhammad. Tidak mengerti kenapa pemboikotan.
Macron juga mengatakan pemboikotan produk-produk Perancis yang diserukan, "tidak dapat diterima."
Pernyataan Macron dalam konteks tiga korban yang ditikam hingga tewas di Nice, Kami pekan lalu, oleh seorang pria Tunisia yang tiba di kota bagian selatan Perancis itu sehari sebelumnya, untuk meningkatkan kewaspadaan.
Macron mengeluarkan kebijakan agar segera meningkatkan kewaspadaan keamanan nasionalnya ke tingkat tertinggi, dengan mengerahkan lebih banyak aparat keamanan ke tempat-tempat ibadah dan sekolah di seluruh negeri.
Sementara kantor berita Tunisia melaporkan, dua orang telah ditahan di negara itu untuk dimintai keterangan terkait serangan di Nice, yang dilakukan oleh seorang pria Tunisia.
Menanggapi penyerang guru sekolah menengah setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad, Presiden Macron menegaskan bahwa tidak akan pernah menyerah pada kekerasan.
Masalah ini menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, yang diekspresikan lewat pembakaran patung Macron di Bangladesh dan perang kata-kata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mempertanyakan kesehatan mental Macron.****
__________________________
Sumber: Kompas.com, https://www.kompas.com/global/read/2020/11/01/123533470/presiden-perancis-beri-klarifikasi-soal-pernyataan-kartun-nabi-muhammad?page=all#page2