Breaking News

Puas Bully Nabi Besar Muhammad SAW, Charlie Hebdo Kembali Bikin Ulah dengan Membully Presiden Turki

"Kami tidak akan tinggal diam dalam menghadapi serangan menjijikkan terhadap budaya dan agama kami, tidak peduli dari mana asalnya,” demikian Altun

Editor: aminuddin
Kolase Sripoku.com
Ilustrasi. MTQ Internasional ke-7 yang digelar pada 20-25 Mei 2019 di Masjid Agung Camlica, Istanbul, Syamsuri Firdaus sukses mengalahkan peserta dari 68 negara lainnya. Saat sesi penyerahan penghargaan, Presiden Recep Tayyip Erdogan memberikan langsung penghargaan sekaligus ucapan selamat kepadanya. Presiden Erdogan bahkan mengunggah momen tersebut dalam akun Instagram resmi miliknya @rterdogan. 

SRIPOKU.COM, PRANCIS - Setelah sukses membully Nabi Besar Muhammad SAW dengan menerbitkan karikaturnya,  majalah satire atau sindiran di Prancis, Charlie Hebdo menjadikan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan sebagai sasaran bully berikutnya.

Charlie Hebdo merupakan majalah yang memicu berbabagai tindakan kekerasan dan juga kemarahan.

Sebab, Charlie Hebdo terang-terangan membuly agama minoritas di Prancis dengan dalih kebebesan berekspresi dan berpendapat.

Baru-baru ini Turki mengecam majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, karena terbitan terbarunya dianggap menghina Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Majalah tersebut menerbitkan edisi terbarunya dengan cover yang menampilan karikatur Erdogan berperilaku cabul.

Juru Bicara Kepresidenan Turki Fahrettin Altun menulis di Twitter bahwa pihaknya mengutuk Charlie Hebdo sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Rabu (28/10/2020).

"Charlie Hebdo baru saja menerbitkan serangkaian yang disebut kartun yang penuh dengan gambar tercela yang konon adalah Presiden kami.

Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme budaya dan kebencian," tulis Altun.

Dia menambahkan, karikatur tersebut menunjukkan produk dari lingkungan budaya xenofobia, Islamofobia, dan intoleran, yang tampaknya diinginkan oleh kepemimpinan Perancis.

"Apa yang disebut karikatur itu menjijikkan dan mereka sama sekali tidak memiliki rasa kesusilaan manusia yang nyata,” sambung Altun.

Dia juga menggarisbawahi posisi Turki yang menentang setiap kekerasan dan tindakan terorisme terhadap warga sipil.

"Kami tidak akan tinggal diam dalam menghadapi serangan menjijikkan terhadap budaya dan agama kami tidak peduli dari mana asalnya,” imbuh Altun.

Dia turut menyerukan kepada semua rekan Turki di Eropa untuk melawan hasutan yang dikobarkan Charlie Hebdo melalui karikatur tersebut.

"Hasutan rasis, xenofobia, Islamofobia, dan anti-Semit tidak akan mampu memprovokasi kami untuk membalas dengan cara yang sama,” lanjut Altun.

“Kami menolak untuk tunduk pada intimidasi dan provokasi Anda berdasarkan korban yang Anda rasakan," imbuhnya merujuk pada Charlie Hebdo.

Baca juga: Ludes Terjual Hanya dalam Waktu Sehari Setelah Ngotot Cetak Ulang Karikatur Nabi Besar Muhammad SAW

Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Turki lainnya, Ibrahim Kalin, mengatakan bahwa menyerang hak individu bukanlah humor atau kebebasan berbicara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved