Ludes Terjual Hanya dalam Waktu Sehari Setelah Ngotot Cetak Ulang Karikatur Nabi Besar Muhammad SAW
Seperti halnya yang dilakukan Majalah Mingguan Satir Perancis Charlie Hebdo yang mencetak ulang kartun Nabi Muhammad di edisi terbarunya bulan lalu
SRIPOKU.COM, PARIS - Jika memang ingin terkenal banyak jalan menuju kesana.
Sikut sini sikut sana.
Halal haram hantam saja.
Tak peduli dampak yang ditimbulkannya.
Seperti halnya yang dilakukan Majalah Mingguan Satir Perancis Charlie Hebdo yang mencetak ulang kartun Nabi Muhammad SAW di edisi terbarunya bulan lalu.
Edisi yang terbit pada Rabu (2/9/2020) itu menampilkan belasan kartun yang mengejek Nabi Muhammad, termasuk gambar yang memicu protes besar saat pertama kali diterbitkan.
Charlie Hebdo mendistribusikan tiga kali lebih banyak dari kuota cetak normalnya pada Rabu, dan langsung terjual habis dalam sehari.
Bahkan saking banyaknya peminat, Charlie Hebdo menerbitkan 200.000 eksemplar tambahan yang ersedia di kios-kios koran Perancis mulai Sabtu (5/9/2020).
"Ini menunjukkan bahwa kami didukung, bahwa kebebasan berekspresi, sekularisme, dan hak penistaan bukanlah nilai-nilai usang, dan bahwa mereka didukung publik Perancis yang membelinya," kata kartunis majalah itu dengan nama pena Juin saat dihubungi AFP.
Total 12 orang termasuk beberapa kartunis ternama Perancis tewas pada 7 Januari 2015, saat Said dan Cherif Kouachi menembaki kantor majalah itu secara membabi buta di Paris.
"Kami tidak akan pernah tiarap.
Kami tidak akan pernah menyerah," tulis pimpinan Laurent "Riss" Sourisseau dalam editorial edisi itu pada Rabu yang berjudul "Semua ini, hanya untuk itu".
Keputusan untuk mencetak ulang kartun tersebut memicu amarah Pakistan, Iran, dan Turki serta otoritas Muslim tertinggi Mesir, Al Azhar.
Pada Jumat (4/9/2020) ribuan orang berunjuk rasa dalam demonstrasi anti-Perancis di seluruh Pakistan.
Para demonstran menyerukan boikot dan pengusiran Duta Besar Perancis.
Namun Charlie Hebdo membela keputusannya di editorial itu, dengan menyebutkan alasan penerbitan lagi kartun itu "penting".