Berita Palembang
Musim Hujan di Thailand Berdampak Pada Naiknya Harga Karet di Sumsel, Kini Rp 10 Ribu Per Kilo
Harga karet di tingkat petani saat ini mulai beranjak naik. Kini harganya mencapai Rp 10 ribu per kilo.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Harga karet di tingkat petani saat ini mulai beranjak naik.
Kini harganya mencapai Rp 10 ribu per kilo.
Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, Alex K Eddy mengatakan karet merupakan komoditi Internasional sehingga harga ditentukan oleh pasar Internasional.
Hal yang mempengaruhi harga adalah penawaran dan permintaan karet.
Kalau penawaran lebih banyak dari permintaan tentu harga akan tertekan atau turun dan sebaliknya.
Saat ini beberapa faktor yang terjadi adalah faktor cuaca yang terjadi di Thailand.
Menurut dia, di Thailand saat ini banyak hujan dan juga faktor pekerja migran atau penyadap karet di Thailand yang belum bisa datang karena pembatasan Covid-19.
Sehingga pembeli khawatir akan kekurangan pasok karet dan mereka mulai membeli untuk menjaga stock mereka.
"Ada beberapa negara sudah mulai melakukan stimulus untuk menggerakkan ekonomi negara mereka sehingga pabrik ban mulai berproduksi kembali dan otomatis mereka membutuhkan karet dan ikut mendongkrak harga karet," ujarnya ketika dikonfirmasi, Selasa (27/10/2020).
Alex belum melihat adanya efek keberadaan pabrik bank di Sekayu karena harga karet ditentukan oleh harga internasional.
Dia mengatakan produksi atau ekspor karet Sumsel mulai membaik.
Bulan lalu sudah bisa mengekspor 90 ribuan ton.
Membaiknya harga karet ini diharapakan bisa ikut mendongkrak ekpsor di sisa akhir tahun.
"Penggunaan karet semaksimal mungkin untuk keperluan domestik termasuk hilirisasi adalah cara efektif menurunkan penawaran karet di pasar internasional sehingga harga terdongkrak naik," tutupnya.(tnf)
Baca juga: Harga Getah Karet Naik yang Sudah Menyentuh Rp10 Ribu Perkilo, Petani Karet di OKU Makin Bergairah
Baca juga: Petani Karet di OKI Mulai Bergairah Sejak Harga Karet Menyentuh Angka Rp 18 Ribu Per Kilo