news

GEMPA PANGANDARAN: Tiang Listrik Bergoyang, Dinding Rumah Bergetar, Deden Pasang Badan Demi Bayinya

Deden Gustiawan (30) terpaksa dilarikan ke klinik kesehatan karena mengalami luka-luka akibat dinding

Editor: Wiedarto
foto Istimewa/dok Tagana
dinding rumah roboh, Deden mengalami luka saat lindungi bayinya 

"Kemarin seluruh shelter, semua tempat evakuasi, sudah kami siapkan. Rambu disiapkan. Kita latih pelaku usaha dan wisata. Manajer hotel, petugas hotel dan restoran, sampai guide, kami latih untuk lakukan evakuasi, supaya kalaupun terjadi, itu sudah jadi bagian tim. Kami BPBD akan memandu masyarakat dan wisatawan untuk harus lari ke mana supaya aman," tuturnya.

Dani mengatakan pihaknya telah memaksimalkan fungsi alat peringatan dini dari BMKG yang sudah terpasang di setiap kantor BPBD se-Jawa Barat. Di Pangandaran sendiri, sistem komunikasinya sudah terhubung dengan jaringan radio amatir.

Baca juga: Gempa Pangandaran 5,9 Magnitudo, Belum Ada Laporan Kerusakan, di Pantai Mendung dan Hujan

"Alat early warning system dari BMKG di BPBD, infonya di-share ke jaringan radio amatir yang ternyata di tiap desa sudah ada. Nanti keputusan kami akan menyakalakan sirine, mereka di desa akan bunyikan sirine, akan pukul kentongan atau tiang listrik. Tetap tiap desa punya unit-unit sistem swadaya masyarakat," katanya.

Dani mengatakan memang sempat terjadi penurunan pengunjung saat beredar isu mengenai tsunami di Pantai Selatan Jawa. Namun setelah dilakukan penjelasan mengenai riset dari ITB tersebut, wisatawan kembali berdatangan.

"Memang Sejak isu tsunami ini ada penurunan sedikit. Tapi karena kita terus-menerus melakukan konfirmasi bahwa hasil riset penelitian ITB tersebut tidak menyebut akan ada tsunami dalam waktu dekat, aktivitas kembali lagi," katanya.

"Bahwa memang ada potensi, dan kalau itu sih dari dulu juga memang mega thrust pantai selatan Jawa dan Sumatra punya potensi. Tapi tidak ada satu pun ada informasi bahwa hasil penelitian tersebut, akan terjadi dalam waktu dekat," katanya.

Gempa 5,9 skala Richter yang menguncang Pangandaran Minggu (25/10) pukul 07.56 pagi getarannya cukup kuat dirasakan di Kabupaten Ciamis.

Tak sedikit warga Ciamis yang sampai berhampuran ke luar rumah.

“Takut rumah ambruk, jadi cepat-cetap lari ke luar rumah. Alma malah lebih dulu keluar lari,” ujar Mang Jaja (65), warga Lingkungan Bolenglang, Ciamis, kepada Tribun Jabar, Minggu (25/10).

Waktu gempa menguncang, kata Mang Jaja, ia sedang duduk di kursi sambil minum kopi.

Cucunya, Alma, sedang berada di kamar.

Begitu gempa menguncang, ia kaget, apalagi guncangannya sempat terjadi dua kali. Alma lebih dulu lari, ke luar rumah.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Ikin, warga lingkungan yang sama.

”Guncangannya sampai dua kali, jadi wae langsung lari ke luar rumah. Pas di luar. Lihat tiang listik berguncang-guncang,” ujar ibu Ikin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved