Virus Corona di Sumsel

Sehari Bertambah 26 Kasus Konfirmasi Positif Covid-19, Ada Dua Warga Meninggal Dunia

semua orang yang meninggal dunia hingga saat ini rata-rata semuanya punya penyakit penyerta.

Editor: Refly Permana
tribunsumsel/eko
Suasana pemakaman salah satu pasien Covid di TPU Taba Lestari Kota Lubuklinggau beberapa waktu yang lalu. 

Peta pemantauan Covid-19 Kota Lubuklinggau

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Lonjakan kasus Covid-19 di Lubuklinggau kembali meningkat, dalam sehari lonjakan kasus konfirmasi positif bertambah 26 orang, dimana dua diantaranya meninggal dunia.

Sehingga total pasien terkonfirmasi positif di kota ini sebanyak 824 orang, 21 orang meninggal dunia, dan 542 orang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Dua orang yang dinyatakan meninggal dunia dengan Covid-19 Jumat (23/10/2020) kemarin, yakni laki-laki berusia 84 tahun dari Kelurahan Jawa Kanan Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Baca juga: Inul Vizta Karaoke Palembang Tawarkan Promo Hingga Akhir Tahun, Terapkan Protokol Kesehatan Ketat

Kemudian, seorang perempuan berusia 44 tahun, dari Kelurahan Tanjung Aman Kecamatan Lubuklinggau Barat II.

Ketua Satgas Covid-19 Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe, menyampaikan semua orang yang meninggal dunia hingga saat ini rata-rata semuanya punya penyakit penyerta.

"Untuk yang meninggal ini akan kita lakukan kroscek apakah mereka sudah tahu terpapar atau tidak.

Tapi takut ke rumah sakit karena apabila meninggal dimakamkan sesuai protokol kesehatan," ungkapnya pada wartawan, Sabtu (24/10/2020).

Hal semacam itu yang selama ini tidak diinginkan, lainnya halnya ketika ada keluhan langsung ke rumah sakit dan langsung mendapat pelayanan medis maka akan langsung ketahuan.

Baca juga: Sambil Menitihkan Air Mata, Yusuf Mahardika Akui Pernah Bunuh Orang, Ini Kata Pemeran si Madun!

"Artinya kita tahu bahwa kita mintak disehatkan di rumah sakit, sehingga waktu tujuh hari, rumah sakit akan melakukan penguatan imunitas tubuh kita, mengurangi penyakit penyerta di tubuh kita," ungkapnya.

Ia mengaku, yang selama ini dikhawatirkan akhirnya terjadi di Kota Lubuklinggau. Bagi yang OTG seharusnya langsung melakukan isolasi di Rumah Sehat Silampari III atau Bandiklat.

"Kita seperti apa yang dilakukan Jakarta kemarin, kita akan lakukan kroscek dulu dilapangan apakah orang-orang yang bersangkutan ini benar-benar isolasi atau tidak," ujarnya.

Sebab, dikhawatirkan orang-orang OTG ini mengaku kepada tim medis mengisolasi diri di rumah. Namun fakta dilapangan rumah tempat isolasi tidak representatif untuk melakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Mau Beli Rumah Murah Sitaan Bank BUMN? Gampang Kok, Buka dan Daftar Saja ke Link Lelang Berikut Ini

"Kita tidak ingin isolasi mandiri ini asal ngomong saja. Karena orang yang punya penyakit penyerta sangat rentan terpapar oleh OTG sementara mereka sangat kuat," katanya.

Untuk itu, dengan lonjakan kasus ini, Pemkot akan segera melakukan rapat evaluasi bersama seluruh pihak, apakah kedepan para OTG ini wajib melakukan isolasi di Bandiklat.

"Kalau punya bergejala harus datang ke rumah sakit untuk berobat, begitu juga OTG kita wajibkan di Bandiklat," ungkapnya.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved