Tambang Batubara Longsor

Tangis Haru Keluarga Saat Tahu Kakak Adik Ini Jadi Korban Longsor Tambang Batubara di Muaraenim

11 penambang batubara ilegal tewas tertimbun longsor di di kawasan Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/Handout
Tambang batubara ilegal di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, longsor. 

Tangis Haru Keluarga Saat Tahu Kakak Adik Ini Jadi Korban Longsor Tambang Batubara di Muaraenim

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM -- 11 penambang batubara ilegal tewas tertimbun longsor di di kawasan Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (21/10/2020) sekira pukul 15.30.

Dua diantara korban merupakan kakak adik.

Kades Penyandingan Edi Anuar, bahwa pekerja yang meninggal tertimbun tanah longsor tersebut ada 11 orang yakni 6 orang warga Kabupaten Muara Enim dan 5 orang warga di luar Kabupaten Muara Enim.

Saat ini, jasad korban sudah diambil oleh keluarganya masing-masing.

"Kalau warga saya Desa Penyandingan ada empat orang. Dua orang diantaranya adalah kakak adik," jelasnya singkat.

Suasana duka terlihat di rumah duka para korban.

Begitu juga di rumah duka dua kakak beradik Hardiyawan dan Sulpiwan yang tewas tertimbun tanah di tambang batubara liar tersebut.

Tangis keluarga pecah, saat jasad keduanya dibawa ke rumah duka.

Tampak hadir Plt Bupati Muara Enim H Juarsah yang didampingi Kapolres Muara Enim AKBP Donni Eka Syaputra dan Dandim 0404/Muara Enim Letkol Inf Erwin Iswari, Camat Tanjung Agung Sahlan, Kades Penyandingan Edi Anuar dan pejabat muspida Muara Enim, di tengah-tengah keluarga korban.

Sanak family terlihat memadati rumah korban yang letaknya berdekatan melakukan takziah.

Plt Bupati Muara Enim H Juarsah, menyatakan prihatin dengan musibah yang menimpa 11 korban pekerja tambang ilegal yang dikelola oleh rakyat tersebut.

Dengan musibah ini hendaknya bisa menjadi pelajaran serta perhatian dari semua pihak akan bahayanya menambang batubara dengan cara manual dan tidak sesuai SOP menambang.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Juarsah meminta kepada pihak terkait terutama Polri - TNI untuk sementara melakukan penutupan tambang ilegal tersebut hingga permasalahan ini benar-benar clear.

Ia meminta kepada pekerja untuk tidak lagi melakukan aktivitasnya untuk menghindari kejadian serupa, apalagi saat ini musim penghujan tentu kontur tanah menjadi labil dan sangat rawan longsor.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved