Berita Sriwijaya FC

Curahan Hati Manager Sriwijaya FC Menunggu Kepastian Liga 2, Sampai Kapankah ?

Manajemen Sriwijaya FC masih menjalankan program latihan pemainnya, sambil menunggu kepastian bergulirnya kembali liga 2.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Skuat Sriwijaya FC berdoa bareng Manager SFC H Hendri Zainuddin SAg SH di Stadion Bumi Sriwijaya, Selasa (8/9/2020). 

Masih sangat minimnya andil dari sponsor terutama perusahaan besar di Provinsi Sumatera Selatan untuk membantu mengejar target merebut tiket lolos kembali naik Liga 1 menjadi pekerjaan berat bagi manajemen untuk mengangkat kembali kejayaan Laskar Wong Kito yang pernah bersinar di tanah air menyandang Double Winner.

Tiga kelompok suporter pecinta Sriwijaya FC mendorong agar Gubernur Sumatera Selatan selaku Dewan Pembina sudah saatnya turun tangan menyelamatkan Sriwijaya FC dari permasalahan krisis keuangan ini.

Terus meningkatnya penyebaran pandemic Covid-19 di Indonesia menjadi pertimbangan utama Polri tidak memberikan rekomendasi izin keramaian bergulir laginya kompetisi sepakbola di Indonesia.

Salah satu imbasnya klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, Sriwijaya FC yang tengah bersemangat menyiapkan tim Laskar Wong Kito ini pada perhelatan Kompetisi Extra Ordinary Liga 2 2020 untuk bisa merebut tiket lolos kembali naik Liga 1.

Wakil Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) H Hendri Zainuddin SAg SH selaku pengelolah klub dan juga Manager Tim Sriwijaya FC menyebut ironis melihat Liga saat ini dari persiapan tim SFC Januari 2020 sampai pertandingan pertama (mengalahkan PSMS 2-1).

"Yang memang kita benar-benar serius untuk target Liga 1, tahu-tahu dibatalkan kemenangan itu.

Oke kita paham itulah sehingga kita menyadari sama-sama, kita sabar menjalaninya dari April, Mei, Juni. Agustus terus sampai September," kata mantan senator DPD RI.

Dalam perjalanan itu klub peserta kompetisi Liga 2 dijanjikan dan diyakinkan PT LIB (Liga Indonesia Baru) bahwa kompetisi 1 Oktober.

"Tentu kawan-kawan dari Liga menghormati itu. Tahu-tahu kemarin (28 September 2020) bagaikan petir nyambar di siang bolong tidak dapat izin. Ya artinya kota sayangkan PT LIB tidak berpikir sejauh itu.

Sedangkan kita berpikirnya bagaimana kompetisi itu jalan. Ya artinya kompetisi ini kita lihat sedih," ujar pengusaha asal Payaraman Kabupaten Ogan Ilir ini.

Dampak bagi klub jelas sekali ini membuat tambah bengkak keuangan SFC sejak bulan Januari 2020 yang sudah mengeluarkan uang terus sampai bulan Oktober sekitar Rp 6 Miliar.

"Tambah lagi ini membengkak. Kita baru dapat uang Rp 1 Miliar dari bantuan Bank SumselBabel. Sponsor kita yang baru masuk itu Bank SumselBabel," ujar Hendri yang juga Ketua Umum KONI Sumsel.

Kerugiannya luar biasa baik dari segi waktu, tenaga, pikiran, uang lebih kurang Rp 6 Miliar tergelontorkan, sementara sponsor belum banyak yang masuk.

Ketika ditanya siasat manajemen menyikapi kondisi saat ini. Menurutnya manajemen akan berkonsultasi dengan Dewan Pembina dalam hal ini Gubernur Sumsel.

"Tentu kita berharap Pak Gub bisa bijaksana mencarikan dana ya sampai Desemberlah. Dari sisi keuangan kita sudah pasrahkan dengan Pak Gublah karena sponsor kita sudah lihat, tidak sampai. Kita harap Pak Gub bantu sekali memikirkan masalah pendanaan klub ini;" harap Hendri.

Karena kata Hendri ia bersama Dirut PT SOM Asfan Fikri Sanap sudah 10 bulan mempertahankan keberadaan tim ini dengan biaya pribadi masing-masing, akan tetapi masih kurang juga," pungkasnya. (Abdul Hafiz)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved