Berita Sriwijaya FC

Curahan Hati Manager Sriwijaya FC Menunggu Kepastian Liga 2, Sampai Kapankah ?

Manajemen Sriwijaya FC masih menjalankan program latihan pemainnya, sambil menunggu kepastian bergulirnya kembali liga 2.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Skuat Sriwijaya FC berdoa bareng Manager SFC H Hendri Zainuddin SAg SH di Stadion Bumi Sriwijaya, Selasa (8/9/2020). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Manajemen Sriwijaya FC masih menjalankan program latihan pemainnya, sambil menunggu kepastian bergulirnya kembali liga 2.

"Sriwijaya FC tetap gelar latihan walau sebagian tim Liga 1 dan Liga 2 sudah meliburkan diri. Sampai kapankah kita menunggu kepastian ini? Rupanya tak enak tidak dikasih kepastian," tulis Manager SFC H Hendri Zainuddin SAg SH pada status instagramnya, Rabu (21/10/2020).

Banyak kalangan insan sepakbola pesimis Liga 2 2020 sudah tidak mungkin lagi digelar di tahun ini.

Namun Sriwijaya FC sepertinya masih akan bertahan sampai PSSI dan PT LIB memberikan keputusan sejelas-jelasnya.

"Pasrah tapi tak rela," ucap pria yang akrab disapa HZ.

Beberapa tim telah mengambil langkah seperti ada yang meliburkan pemain, menjarangkan jadwal latihan.

Namun Sriwijaya FC masih latihan seperti biasanya banyak yang mengkhawatirkan bakal membengkaknya anggaran pengeluaran.

Sementara pemasukan belum ada gelagat sponsor bakal membantu klub.

"Kepalangan kelebu. Sampai sekarang belum ada masuk sponsor. Sepertinya tambah jauh. Ya kita lebih memilih bertahan di tengah ketidakjelasan kompetisi kapan digelar," kata Hendri Zainuddin yang juga Wakil Dirut PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku pengelola klub SFC.

Beberapa waktu lalu Sekda Provinsi Sumsel H Nasrun Umar (HNU) yang juga mantan Manajer Sriwijaya FC menyatakan Pemprov Sumsel menyatakan berusaha membantu dan mensupport Sriwijaya FC kesulitan manajemen untuk bisa merebut kembali ke posisi selayaknya Liga 1.

"Kami dari Pemprov tentu berusaha membantu dan mensupporting apa yang menjadi kesulitan-kesulitan dari manager dan kepengurusan dari SFC," tegas HNU usai bertemu dengan skuat tim SFC saat melayat meninggalnya Ibunda Manager SFC H Hendri Zainuddin SAg SH di Ponpes Aulia Cendekia asuhan KH Hendra Zainuddin MPdi, Minggu (4/10/2020).

Sebagai orang yang pernah menjadi manager, HNU menyampaikan adalah kecintaan dirinya seorang HNU dari dulu sampai sekarang sampai yang akan datang, sangat cinta dengan SFC.

"Yang kedua, saya berharap managemen yang ada sekarang bisa membawa kembali kejayaan SFC pada masa kejayaan yang lalu," ucap HNU dengan nada penuh semangat.

Pasca kembali ditundanya Kompetisi Extra Ordinary Liga 2 2020, PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku pengelola makin terbebani dengan bengkaknya pengeluaran dana operasional klub Sriwijaya FC.

Masih sangat minimnya andil dari sponsor terutama perusahaan besar di Provinsi Sumatera Selatan untuk membantu mengejar target merebut tiket lolos kembali naik Liga 1 menjadi pekerjaan berat bagi manajemen untuk mengangkat kembali kejayaan Laskar Wong Kito yang pernah bersinar di tanah air menyandang Double Winner.

Tiga kelompok suporter pecinta Sriwijaya FC mendorong agar Gubernur Sumatera Selatan selaku Dewan Pembina sudah saatnya turun tangan menyelamatkan Sriwijaya FC dari permasalahan krisis keuangan ini.

Terus meningkatnya penyebaran pandemic Covid-19 di Indonesia menjadi pertimbangan utama Polri tidak memberikan rekomendasi izin keramaian bergulir laginya kompetisi sepakbola di Indonesia.

Salah satu imbasnya klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, Sriwijaya FC yang tengah bersemangat menyiapkan tim Laskar Wong Kito ini pada perhelatan Kompetisi Extra Ordinary Liga 2 2020 untuk bisa merebut tiket lolos kembali naik Liga 1.

Wakil Dirut PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) H Hendri Zainuddin SAg SH selaku pengelolah klub dan juga Manager Tim Sriwijaya FC menyebut ironis melihat Liga saat ini dari persiapan tim SFC Januari 2020 sampai pertandingan pertama (mengalahkan PSMS 2-1).

"Yang memang kita benar-benar serius untuk target Liga 1, tahu-tahu dibatalkan kemenangan itu.

Oke kita paham itulah sehingga kita menyadari sama-sama, kita sabar menjalaninya dari April, Mei, Juni. Agustus terus sampai September," kata mantan senator DPD RI.

Dalam perjalanan itu klub peserta kompetisi Liga 2 dijanjikan dan diyakinkan PT LIB (Liga Indonesia Baru) bahwa kompetisi 1 Oktober.

"Tentu kawan-kawan dari Liga menghormati itu. Tahu-tahu kemarin (28 September 2020) bagaikan petir nyambar di siang bolong tidak dapat izin. Ya artinya kota sayangkan PT LIB tidak berpikir sejauh itu.

Sedangkan kita berpikirnya bagaimana kompetisi itu jalan. Ya artinya kompetisi ini kita lihat sedih," ujar pengusaha asal Payaraman Kabupaten Ogan Ilir ini.

Dampak bagi klub jelas sekali ini membuat tambah bengkak keuangan SFC sejak bulan Januari 2020 yang sudah mengeluarkan uang terus sampai bulan Oktober sekitar Rp 6 Miliar.

"Tambah lagi ini membengkak. Kita baru dapat uang Rp 1 Miliar dari bantuan Bank SumselBabel. Sponsor kita yang baru masuk itu Bank SumselBabel," ujar Hendri yang juga Ketua Umum KONI Sumsel.

Kerugiannya luar biasa baik dari segi waktu, tenaga, pikiran, uang lebih kurang Rp 6 Miliar tergelontorkan, sementara sponsor belum banyak yang masuk.

Ketika ditanya siasat manajemen menyikapi kondisi saat ini. Menurutnya manajemen akan berkonsultasi dengan Dewan Pembina dalam hal ini Gubernur Sumsel.

"Tentu kita berharap Pak Gub bisa bijaksana mencarikan dana ya sampai Desemberlah. Dari sisi keuangan kita sudah pasrahkan dengan Pak Gublah karena sponsor kita sudah lihat, tidak sampai. Kita harap Pak Gub bantu sekali memikirkan masalah pendanaan klub ini;" harap Hendri.

Karena kata Hendri ia bersama Dirut PT SOM Asfan Fikri Sanap sudah 10 bulan mempertahankan keberadaan tim ini dengan biaya pribadi masing-masing, akan tetapi masih kurang juga," pungkasnya. (Abdul Hafiz)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved