Meski Permainan Tertua di Dunia, Catur Digemari Tua dan Muda, Sayang Kalah Populer dari Sepakbola

Lama kelamaan majalah catur ini mulai kedodoran (akibat pembaca yang suka memfotokopi daripada membeli yang asli-padahal itu ilegal) dan mulai terbit

Editor: aminuddin
female.kompas.com
Ilustrasi Ajak anak main catur. 

Permainan catur secara berkala sempat dilarang oleh raja dan pemimpin agama. 

Pada 1252, Raja Louis IX melarang permainan di Perancis.

Dalam sejarah catur di Eropa telah banyak mengembangkan permainan catur

Di mana membuat papan catur berwarna hitam dan putih yang sebelumnya kotak-kotak berwarna sama.

Kemudian dibuat peraturan bahwa pion boleh maju dua kotak pada langkah pertama dan menteri (ratu) boleh bergerak lebih leluasa baik maju ke depan maupun diagonal.

Baca juga: Tahukah Anda, Bermain Catur Dapat Menurunkan Berat Badan? Beberapa Atlet Kelas Atas Ini Buktinya

Perlahan catur mengalami perkembangan. 

Dari nama, bentuk, serta peraturan permainannya. 

Kesemuanya itu mewakili simbol perubahan peradaban.

Pada abad ke-15 peraturan dan teori catur mulai ditulis dalam sebuah buku yang bernama “Repeticion de amores y Arte de Ajedrez” yang ditulis oleh Luis Ramirez de Lucena.

Orang-orang yang mengembangkan catur didaratan Eropa diantaranya seperti Lucena, Pedro, Gooachinio Greco dan masih banyak lagi.

Catur masuk ke Nusantara atau Indonesia di bawah Kolonial Belanda yang menjajahnya. 

Pada abad ke-19, perkembangan catur di Indonesia mulai terlihat.

Baca juga: Tim Olympiade Catur Indonesia, Mulai Mendapatkan Lawan yang Menantang dan Sepadan

Majalah Catur

Mengutip Kompasiana.Com,  majalah catur tertua yang pertama kali terbit bernama ‘Madjalah Tjatur Indonesia (MTI) terbitan Persatuan Tjatur Seluruh Indonesia, Januari 1957, kemudian tidak diketahui apakah ada edisi selanjutnya. 

Setelah itu, dari Februari 1962 terbit Madjalah Tjatur dan Bridge (MTB) terbitan P. Siregar yang bertahan hingga edisi April-Mei-Juni-Juli/Agustus- November/Desember 1962 (total 6 edisi).

Setelah menghilang lama sekali, baru pada Januari 1981 terbit Majalah Catur Nasional (MACAN) yang terbit selanjutnya pada edisi Februari-April-Mei-Juli- Agustus-September (total 7 edisi).

Setelah wafat cukup lama, kemudian pada 1994 terbit Majalah Catur Inside Chess yang merupakan saduran dari Majalah Catur luar negri dengan judul serupa kepunyaan GM Yasser Seirawan (USA).

Hanya saja majalah catur yang diterbitkan perusahaan alat berat ‘Enerpac’ di Roxy Mas (sekaligus sebagai sekolah catur pertama di Indonesia) ini menggunakan bahasa Indonesia.

Namun sampai beberapa edisi majalah catur ini masih memakai bahasa gado-gado; ada artikel yang masih belum sempat diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan ada pula yang sudah.

Kemudian majalah catur Inside Chess diIndonesiakan secara utuh menjadi ‘Intisari Catur’. 

Mula-mula majalah catur ini terbit rutin dua minggu sekali dengan harga Rp 2500. 

Lama kelamaan majalah catur ini mulai kedodoran (akibat pembaca yang suka memfotokopi daripada membeli yang asli-padahal itu ilegal) dan mulai terbit bulanan. 

Harga mulai perlahan-lahan naik menjadi Rp 3500, inipun sebenarnya tidak mencukupi ongkos produksi, hanya karena kecintaan pemilik Enerpac yang ‘gila catur’ saja maka ngotot untuk terus menerbitkannya. 

Harga edisi Indonesia ini konon hanya 10% dari harga majalah catur Inside Chess asli di luar negri, tapi sedihnya masih saja difotokopi. 

Majalah ini mulai masuk ICU menjelang kejatuhan Soeharto pada Januari 1998.

Harga edisi terakhir majalah catur Intisari Catur menjadi Rp 4500, namun karena dolar membumbung tinggi setelah itu, dan banyak pembaca setia yang menghilang, akhirnya benar-benar lenyaplah majalah catur lokal ini. 

Setelah melewati episode ‘Krismon’-krisis moneter, pada Juni 2002 ada institusi lain yang coba menerbitkan majalah catur yang dinamakan Majalah Catur Intelegensia dengan sponsor utamanya Universitas Gunadarma.

Majalah catur ini dibandrol dengan harga Rp 9800 namun periode terbitnya agak ‘longgar’.

Sepanjang tahun 2002 dari Juni hanya terbit 3 kali, dan edisi ke 4 terbit pada 2003, dan selama 2003 hanya terbit 4 edisi sampai edisi ke 7, kemudian pada tahun 2004 hanya terbit 3 edisi sampai edisi no 10, dan pada tahun 2005 edisi pamungkas terbit mengunjungi penggemar catur untuk terakhir kali.

https://www.kompas.com/skola/ read/2020/02/29/170000869/ catur-permainan-tertua-di- dunia 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved