Meski Permainan Tertua di Dunia, Catur Digemari Tua dan Muda, Sayang Kalah Populer dari Sepakbola
Lama kelamaan majalah catur ini mulai kedodoran (akibat pembaca yang suka memfotokopi daripada membeli yang asli-padahal itu ilegal) dan mulai terbit
Permainan tersebut populer di India utara, Pakistan, Afghanistan, dan negara bagian Asia Tengah pada 600 masehi.
Shatranj menyerupai chaturanga tapi menambahkan karya baru, yakni penasehat.
Permainan shatranj dapat dimenangkan dengan menghilangkan semua bagian lawan atau memastikan penangkapan raja.
Posisi awal pion dan ksatria tidak berubah.
Berkembang
Permainan tersebut kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah di dunia dengan karakteristik berbeda.
Di wilayah timur dibawa oleh peziarah Budha, pedagang jalur sutra hingga sampai ke China.
Pada abab ke-11, catur datang ke Jepang dan Korea.
Di Eropa catur datang melalui Persia pada kekaisaran Bizantium dan terus mengalami perkembangan.
Di Arab, catur menjadi permainan yang populer, bahkan diyakini sebagai favorit tiga khalifah.
Mulai dari Persia kemudian catur mulai dikenal di seluruh penjuru dunia dan terus mengalami perkembangan dari segi permainan.
Baca juga: Catur Perorangan Putri dan Beregu Sumsel Lolos PON, Target Raih Medali Emas
Sehingga lebih menarik dan lebih seru hingga menjadikan catur sebagai permainan rekreasi paling favorit di Persia.
Pada abab ke-10, umat Islam membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, Spanyol, dan sejumlah negara-negara eropa lainnya, seperti Belanda, Italia, Irlandia, dan Inggris.
Catur merupakan favorit Raja Henry I, Henry II, John, dan Richard I dari Inggris, Philip II dan Alfonso X dari Spanyol, dan dari Ivan IV dari Rusia.
Pada zaman tersebut sekitar abad ke-15 catur dikenal sebagai permainan kerajaan.