Mengenal Uang Kertas Pecahan 100 Rupiah Perahu Layar yang Jadi Buruan Kolektor, Uang Kontroversial!
Hingga tahun 2011 uang kertas 100 rupiah sudah tidak beredar lagi, sementara uang koin 100 rupiah masih beredar (tahun emisi 2001 dan 2016).
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: adi kurniawan
Kamu harus memiliki ketelitian serta sikap yang bijak agar tidak terjebak ke dalam mitos-mitos sesat yang bisa merugikan.
• Anies Baswedan Rincikan Pengeluaran, Risma Mengamuk, Beda Sikap Saat Fasilitas Dirusak Pendemo
Mitos Dibalik Uang Kertas 100 Rupiah
Selain kekeliruan masyarakat mengenai tulisan ‘Perahu Layar’. Isu lain yang juga sudah sangat merebak dan hampir dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah mengenai isu benang pengaman yang terdapat pada uang 100 rupiah pada tahun 1992.
Masyarakat sendiri menganggap bahwa benang pengaman yang terdapat pada uang pecahan 100 rupiah pada tahun 1992 itu sebagai penanda uang asli yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Padahal pada kenyataannya uang 100 rupiah tahun 1992 yang asli tidak memiliki benang pengaman di dalamnya.
Salah satu ciri yang menandakan bahwa uang 100 rupiah tahun 1992 tersebut asli adalah tanda air berlambang Garuda Pancasila yang terdapat dalam uang kertas tersebut. Hanya saja karena isu mengenai benang pengaman ini telah beredar luas dan terus bergulir dari tahun ke tahun.
Sebagian besar masyarakat pun lebih percaya bahwa uang dengan benang pengaman tersebut adalah uang kertas yang asli.
Bahkan Isu yang satu ini memang bisa membuat orang geleng-geleng kepala. Pasalnya banyak juga masyarakat yang mempercayai bahwa uang 100 rupiah pada tahun 1992 dapat diubah menjadi pecahan 100 ribu rupiah dengan bantuan dukun atau paranormal.
Meskipun hal tersebut mustahil dilakukan, namun masih banyak masyarakat yang percaya. Diantara mereka bahkan tak sungkan membeli uang 100 rupiah tersebut dengan harga yang lebih tinggi karena termakan oleh isu yang tak jelas asal usulnya.
Hal tersebut tentu sangat membahayakan. Terlebih di Indonesia sendiri praktek perdukunan memang hal yang biasa dan kerap dimanfaatkan untuk sebuah tindakan kejahatan.
• Herman Deru Tinggalkan Lahat Naik Helikopter, Gubernur Sumsel Bikin Korban Kebakaran Tersenyum