Salam Sriwijaya

Peran TNI Menghadapi Ancaman Negara

Kini di usia yang makin matang, TNI harus terus berbenah, baik dari segi teknologi peralatan tempur maupun SDM di dalamnya.

Editor: Bejoroy
Humas Polda Sumsel
Ilustrasi -Kapolda Sumsel Irjen Pol. Prof. Dr. Eko Indra Heri S., MM Mengikuti Upacara Virtual dan Syukuran dalam rangka peringatan HUT TNI Ke-75 Tahun 2020 di Gedung Sudirman Makodam II / Sriwijaya, Senin (05/102020). Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Kapolda Sumsel, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel, Ketua Pengadilan Tinggi Sumsel, Kasdam II Sriwijaya, Danlanal, Danlanud, Danrem dan para perwira tinggi serta tamu undangan lain 

SRIPOKU.COM, TEPAT tanggal 5 Oktober, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berusia 75 tahun. Usia tersebut seiring dengan usia negeri ini, yang pada 17 Agustus lalu berulang tahun ke-75 .

Artinya, kehadiran TNI, yang dulu bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) tak dapat dipisahkan dengan keberadaan negara ini. Ibarat tubuh, TNI merupakan darah dagingnya NKRI, yang menyatu dan senyama dalam jiwa dan raga.

Kini di usia yang makin matang tersebut, TNI harus terus berbenah, baik dari segi teknologi peralatan tempur maupun sumber daya manusia (SDM) di dalamnya. Dari dimenasi alutsista, tentu kita tak bisa lagi hanya mengandalkan peralatan yang sederhana, mengingat alat tempur negera lain –yang mungkin suatu saat akan jadi ancaman—semakin canggih.

Kapolsek Sukarami Beri Kejutan Nasi Tumpeng kepada Koramil Sukarami Rayakan HUT TNI

Inilah 6 Olahraga untuk Menaikkan Berat Badan: Push Up, Pull Up, Squat hingga Latihan Beban

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Kapal perang, pesawat tempur, kapal penjelajah, hingga kapal selam, harus benar-benar sesuai dengan kondisi zaman. Walau mungkin tak bisa sama persis dengan negara maju seperti Jepang, China, dan Amerika Serikat, tapi paling tidak tak begitu tertinggal jauh.

Dengan wilayah negara yang sangat luas dan terdiri dari pulau-pulau, tentu tak hanya persoalan kualitas peralatan diperhatikan, tapi juga kuantitas. Luas wilayah Indonesia jauh lebih luas dari seluruh negara ASEAN. Bahkan, gabungan seluruh luas wilayah negara-negara ASEAN, tak bisa menandingi luas negeri ini. Karena itu, jumlah peralatan tempur sangat dibutuhkan, untuk menjaga kedaulan negara.

Belum cukup dengan peralatan perang yang canggih dan banyak, di era sekarang ini sumber daya manusia (SDM) prajurit pun sangat menentukan. Tentu kita tak hanya bicara jumlah seiring dengan luasnya wilayah, tapi juga bicara kualitas prajurit.

Kapolsek Sukarami AKP Satria SIK memberikan nasi tumpeng kepada Koramil Sukarami dalam rangka HUT TNI, Senin (5/10/2020).
Ilustrasi - Kapolsek Sukarami AKP Satria SIK memberikan nasi tumpeng kepada Koramil Sukarami dalam rangka HUT TNI, Senin (5/10/2020). (istimewa/handout)

Peralatan tempur yang canggih tentu membutuhkan operator yang juga mempuni, baik saat menggunakan maupun selama pemeliharaan. Kita harus mendorong agar sejumlah prajurit-prajurit TNI mampu mengendalikan dan menggunakan, bahkan harus bisa mengembangkan peralatan yang ada. Sehingga suatu saat ada ancaman keamanan negara, maka merekalah yang berperan penting dalam penggunaan alat tempur yang tersedia.

Namun demikian, peran TNI tentu tak hanya menjaga kedaulan negara dari ancaman dari luar. Tapi juga ancaman dari dalam negeri. Ideologi-ideologi dan pemikiran-pemikiran yang tumbuh di negeri ini patut diwaspdai, terutama yang mengancam ideologi negera Pancasila.

Ideologi dan pemikiran komunis misalnya, tak boleh tumbuh di negeri ini, karena sudah jelas bertentangan dengan Pancasila, nilai-nilai budaya bangsa, dan bahkan bertentangan dengan nilai-nilai agama yang diakui di negeri ini. Apalagi secara konstitusi pun idelogi komunis dilarang, sebagaimana termaktub dalam TAP MPRS tahun 1966.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Karena itu, para petinggi TNI dan para penentu kebijakan negara ini, harus terus menerus memberikan bimbingan, wawasan, dan semangat bagi para prajurit, untuk selalu waspada terhadap kelompok-kelompok maupun individu-individu, yang baik secara terang-terangan maupun secara tersirat, ingin mengubah ideologi negara.

Pancasila sudah final, karena sudah melalui proses dan kesepakatan bersama dalam waktu yang panjang para anak bangsa, sehingga dia mampu dan sejalan dengan nilai-nilai moral dan agama.

ilustrasi
Update 5 Oktober 2020. (https://covid19.go.id/p/berita/)

Di HUT TNI ke-75 ini, hendaknya dijadikan momen bagi prajurit TNI untuk harus selalu mewaspdai terhadap berbagai ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri. Bila datangnya dari luar, mungkin akan lebih mudah mengatasinya, karena sudah jelas siap musuh yang bakal dihadapi.

Tapi ancaman dari dalam akan lebih sulit, karena dia menyatu dalam kelompok masyarakat, sehingga kemungkinan penyebaran ideologi yang mengancam Pancasila akan lebih mudah bagi mereka. Rakyat Indonesia harus bersama-sama TNI mempertahankan NKRI, dan tak memberi peluang bagi kelompok yang anti-Pancasila. (*)

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved